REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira, Kamran Dikrama, Lintar Satria
Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi kemungkinan akan berubah menyusul diterbitkannya laporan intelijen AS pada Jumat (26/2) yang menyatakan bahwa penguasa de facto Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), menyetujui operasi untuk menangkap sekaligus membunuh jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018. Khashoggi diketahui dibunuh di kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki.
"Kami menilai Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki, untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi," kata Kantor Direktur Intelijen Nasional AS dalam laporan empat halaman, seperti dilansir laman Kantor Berita Reuters, Sabtu (27/2).
Badan intelijen AS mendasarkan penilaiannya pada kendali putra mahkota atas pengambilan keputusan, keterlibatan langsung salah satu penasihat utamanya dan detail perlindungannya sendiri, serta dukungannya menggunakan tindakan kekerasan untuk membungkam para pembangkang di luar negeri, termasuk Khashoggi.