Senin 01 Mar 2021 20:05 WIB

Masyarakat Diajak Perangi Pornografi-Miras Jelang Ramadhan

Masyarakat diperingatkan bahaya dan dampak pornografi dan miras

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Masyarakat diperingatkan bahaya dan dampak pornografi dan miras. Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Masyarakat diperingatkan bahaya dan dampak pornografi dan miras. Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI—Komunitas Gerakan Masyarakat Anti Pornografi, Prostitusi, Miras dan Narkoba (Gema Anti P2MN) mengaku prihatin dengan cukup tingginya angka peredaran konten pornografi, situs prostitusi, transaksi jual beli miras dan narkoba di pasaran. 

Ketua Umum Gema Anti P2MN, Imam Mulyana, mengatakan perlu adanya sinergi untuk mengatasi persoalan-persoalan kritis yang telah mewabah di masyarakat ini. 

Baca Juga

“Kami memandang perlu adanya kebersamaan dan sinergi untuk mengatasi empat masalah kritis di tengah kehidupan masyarakat yang sudah mewabah secara masif hingga ke pelosok desa, kampung, rumah-rumah dan akses tanpa batas melalui media sosial maupun melalui perangkat gawai,” kata Imam dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (1/3). 

“Terlebih menjelang bulan suci Ramadhan, di tengah wabah Covid-19 yang belum mereda, serta kehidupan perekonomian yang berdampak luas, maka kami siap hadir dan terdepan untuk bergerak untuk ikut memberi solusi dalam bentuk edukasi, pengawasan, cegah tangkal, aksi, dan rehabilitasi menyeluruh,” sambungnya. 

Keempat masalah darurat tersebut adalah penyebab munculnya tindakan kejahatan dan sumber kehancuran moral masyarakat maupun generasi dan masa depan anak-anak bangsa, kata dia. 

Baca juga : Pandangan Pendiri NU KH Hasyim Asyari Soal Miras

Dengan sangat nyata, keempat ancaman perusak moral bangsa dan sendi kehidupan sosial dan keagamaan tersebut benar-benar terjadi dan berkembang cepat dan luas di tengah masyarakat, sambungnya. 

“Virus P2MN itu telah merasuki para pelajar, mahasiswa, dan generasi bangsa yang mengakibatkan hancurnya moral, etika dan masa depannya di lingkungan sekolah, madrasah, kampus, ke kamar-kamar, ke rumah-rumah dan lingkungan luas di area industri maupun perhotelan dan tempat hiburan di segala penjuru, disebabkan dari kebebasan akses informasi teknologi selular maupun media sosial dan pengaruh global yang tanpa batas,” ungkapnya. 

“Korbannya sudah sangat banyak dan tak terbendung, berdasarkan sumber informasi warga, aspirasi para tokoh agama, pendidikan, pegiat dan aktivis maupun pemberitaan,” ujarnya menambahkan. 

Gema Anti P2MN mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan mendesak aparat penegak hukum, untuk memberantas segala potensi serta tempat dan akses, seluruh jalur penyebaran serta sel-sel dan sumber utamanya, untuk menjaga dan melindungi kesehatan dan keselamatan setiap warga.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement