Senin 01 Mar 2021 21:51 WIB

IDI: Belum Tentu Semua Sekolah Bisa Tatap Muka Juli

IDI menilai taget sekolah tatap muka pada Juli jangan dipaksakan secara nasional.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Siswa mendengarkan materi pelajaran sambil mengenakan masker saat hari pertama dimulainya kembali belajar tatap muka. Ilustrasi
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Siswa mendengarkan materi pelajaran sambil mengenakan masker saat hari pertama dimulainya kembali belajar tatap muka. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai belum tentu semua sekolah di Indonesia bisa memulai pembelajaran tatap muka mulai Juli 2021. Ada beberapa hal perlu diperhatikan sebelum target itu dapat tercapai.

IDI mengungkapkan ini menyusul wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kegiatan sekolah tatap muka bisa dilakukan secara nasional mulai semester kedua tahun ini atau tepatnya pada Juli 2021. Target ini menyusul vaksinasi terhadap lima juta guru, dosen, dan para tenaga pendidik yang diharapkan rampung Juni.

"Apakah sekolah tatap muka bisa dimulai secara nasional? Belum tentu. Sebab, setiap daerah berbeda dari sisi karakteristik, wilayahnya, lingkungannya, positivity rate, hingga mobilisasinya," ujar Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan dari Tim Mitigasi PB IDI, dr. Eka Ginanjar saat mengisi konferensi virtual PB IDI, Senin (1/3).

Ia menyontohkan, bisa jadi wilayah Yogyakarta misalnya bisa menerapkan sekolah tatap muka karena syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Namun, kondisinya berbeda di wilayah lain misalnya Solo yang belum boleh melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

"Jadi, jangan dipaksakan secara nasional karena daerah di Batak tidak bisa disamakan dengan orang Sunda atau orang Jawa dengan yang ada di Makassar," ujarnya.

Kendati demikian, ia tidak menampik sekolah tatap muka memungkinkan saja dijalankan secara nasional pada Juli. Tergantung dari kesanggupan pemerintah memberikan vaksin Covid-19 untuk 181,5 juta orang dalam waktu 4 bulan. Itu demi mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement