Selasa 02 Mar 2021 05:02 WIB

Studi: Rutin Minum Teh Kurangi Risiko Osteoporosis

Wanita yang rutin minum teh sebelum menopause punya kepadatan mineral tulang tinggi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Wanita yang rutin minum teh sebelum menopause punya kepadatan mineral tulang tinggi.
Foto: www.freepik.com.
Wanita yang rutin minum teh sebelum menopause punya kepadatan mineral tulang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh menjadi salah satu minuman yang paling disukai masyarakat Indonesia. Ada banyak varian teh yang bisa dinikmati untuk menemani waktu luang bersama keluarga, hangout bersama teman atau menjadi pendamping makan. Mulai dari teh hitam, hijau, teh melati dan lainnya.

Tidak hanya enak, teh juga baik kesehatan salah satunya membantu mencegah penyakit yang berkaitan dengan tulang seperti osteoporosis setelah menopause. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa wanita yang rutin minum teh sebelum menopause memiliki kepadatan mineral tulang (BMD) yang jauh lebih tinggi setelah menopause, daripada mereka yang tidak minum teh sebelum menopause.

Baca Juga

Biasanya, menopause dapat menyebabkan penurunan BMD dengan cepat. Kondisi ini menempatkan wanita lansia pada risiko kondisi seperti osteoporosis. Selama masa menopause, kadar estrogen juga turun secara signifikan. Penurunan estrogen ini dikaitkan dengan proses yang disebut resorpsi tulang yang dapat menyebabkan osteoporosis.

Dilansir dari laman Eat This pada Senin (1/3) penelitian ini juga menemukan bahwa asupan kafein yang tinggi sebenarnya dapat meningkatkan laju pengeroposan tulang pada wanita lansia. 

Meski kedengarannya kontradiktif, para peneliti telah menunjukkan bahwa sebagian besar studi tersebut telah dilakukan pada populasi peminum kopi, yang biasanya memiliki lebih banyak kafein daripada teh. Misalnya, satu cangkir kopi 8 ons mengandung sekitar 95 miligram kafein, sedangkan secangkir teh hijau dengan ukuran yang sama mengandung sekitar 35 miligram.

Studi baru ini mengamati lebih dari 1.300 wanita di bawah usia 80 tahun. Ini mendukung bukti yang ada bahwa minum teh dapat membantu wanita yang lebih tua mempertahankan BMD. Hampir dua dekade lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan kaitan serupa.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa memulai kebiasaan minum teh sejak dini dapat memberikan dampak baik dalam jangka panjang. Studi tersebut tidak menemukan peningkatan yang signifikan pada BMD pada wanita yang mulai minum teh setelah menopause.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement