Selasa 02 Mar 2021 06:10 WIB

Pemberian Plasma Konvalesen Harus Sedini Mungkin

Pemberian plasma konvalesen tidak menunggu pasien sudah mengalami gejala berat.

Petugas melayani penyintas Covid-19 saat melakukan donor plasma konvalesen di PMI DKI Jakarta, Senin (15/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas melayani penyintas Covid-19 saat melakukan donor plasma konvalesen di PMI DKI Jakarta, Senin (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Penelitian dan Translasional Lembaga Eijkman David Handojo Muljono mengatakan pemberian plasma konvalesen kepada pasien penderita Covid-19 harus sedini mungkin. Pemberian tidak menunggu saat pasien sudah mengalami gejala berat atau kritis.

"Timing ini penting artinya, harus dini dalam arti waktu dan dini dalam arti penyakit. Penyakitnya jangan tunggu terlambat, tetapi sedang yang mengarah ke berat itu seharusnya diberikan sehingga khasiat yang diinginkan dari plasma itu berguna betul," ujar David dalam dialog Perkembangan Penggunaan Plasma Konvalesen Dalam Pengobatan Covid-19 secara virtual, Senin.

Menurutnya, khasiat yang dicari dari plasma konvalesen yakni antivirus dan regulator sistem imun dari penyintas. Ketika pasien yang belum mengalami gejala berat atau kritis maka antibodinya bisa beradaptasi untuk melawan virus di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan sembuh.

David mengatakan seseorang yang sedang terpapar Covid-19, sistem imun tubuhnya dalam keadaan tak stabil. Maka apabila pemberian plasma konvalesennya tepat waktu, selain virusnya bisa dihilangkan dengan cepat dan imun bisa dinormalkan kembali.

"Jadi khasiatnya dua yaitu antivirus karena dia memiliki antibodi netralisasi dan kedua adalah menormalkan kembali sistem imun. Jadi mempercepat penyembuhan dan mencegah keparahan," kata dia.

Berbeda jika diberikan kepada pasien yang tengah mengalami gejala berat, imun dan antivirus di dalam plasma konvalesen tidak akan berjalan efektif. Pasalnya kerusakan organ sudah terjadi dan virus yang ada di dalam tubuh sudah sedikit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement