REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah jangan sekadar menjadi ilmu. Ia berharap, di dunia perkuliahan ilmu yang didapatkan mahasiswa menjadi satu karakter dan perilaku.
"Agar itu menjadi karakter, menjadi perilaku, menjadi diri mahasiswa maka harus kita lakukan berbagai cara-cara pembelajaran dan pengalaman yang dialami mahasiswa secara komprehensif," kata Nizam, dalam webinar Sosialisasi Kepdirjen Dikti, Senin (1/3).
Nizam mengatakan, salah satu caranya adalah mendorong adanya pembelajaran lintas program studi. Kerja kelompok yang mengintegrasikan beberapa mata kuliah juga bisa dilakukan agar ilmu yang didapatkan mahasiswa bisa menjadi bagian dari perilakunya.
Menurut Nizam, tujuan akhir dari perkuliahan yang diharapkan adalah agar para mahasiswa mampu beradaptasi dan tetap unggul. "Mampu mandiri dan mampu unggul di era yang penuh dengan gegar budaya daya perubahan sosial budaya yang pesat saat ini," kata dia lagi.
Di tengah masyarakat pascakebenaran atau post-truth society, banjir informasi yang tidak terjamin kebenarannya. Hal ini menjadi dasar yang sangat penting agar tujuan pendidikan nantinya bisa menghasilkan lulusan yang berpikir kritis dan memiliki kemampuan bernalar yang baik.
"Jadi tidak sekadar pendidikan agama, atau PPKN sebagai pengetahuan. Tapi membentuk karakter mahasiswa yang relevan dengan kemajuan sosial budaya dan peradaban yang ingin kita bangun bersama," kata Nizam menegaskan.