REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan mempertahankan kebijakannya saat ini seperti jam malam, penutupan bar, restoran, dan museum sebagai upaya mengekang pandemi Covid-19. Menteri Kesehatan Olivier Veran menyebutkan pembatasan tersebut akan tetap dilakukan untuk empat hingga enam minggu ke depan.
Olivier Veran berharap Prancis tidak harus mengeluarkan kebijakan baru lagi untuk mengendalikan Covid-19. "Jam malam dan tindakan saat ini dipertahankan untuk empat sampai enam minggu ke depan," kata Veran di televisi France 2, Senin (1/3) waltu setempat.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan pekan lalu bahwa penutupan baru tidak ada dalam agenda. Akan tetapi pemerintah akan melihat minggu ini apakah penutupan akhir pekan lokal mungkin diperlukan di 20 daerah yang dianggap sangat mengkhawatirkan, termasuk Paris dan wilayah sekitarnya.
Otoritas kesehatan Prancis sebelumnya pada Senin melaporkan bahwa jumlah orang yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) untuk Covid-19 telah meningkat 52 menjadi 3.544. Jumlah ini melebihi level 3.500 untuk pertama kalinya sejak 1 Desember 2020.
Pejabat melaporkan 4.703 infeksi virus corona baru selama 24 jam terakhir, naik sedikit dari 4.646 Senin lalu dan dibandingkan dengan 19.952 pada Ahad (28/2).
Tetapi Prancis biasanya mencatat jumlah kasus baru yang rendah sehari setelah akhir pekan. Rata-rata pergerakan tujuh hari berdiri di 21.549, tetap di atas batas 21.000 untuk hari keenam berturut-turut.
Jumlah kematian Covid-19 Prancis naik 375 menjadi 86.803, jumlah kematian tertinggi ketujuh secara global. Ini dibandingkan dengan kenaikan 122 pada Ahad dan rata-rata pergerakan tujuh hari di angka 313. Dengan kasus 3,761 juta, jumlah kasus Covid-19 Prancis adalah yang tertinggi keenam di dunia.