REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan bek tengah timnas Inggris, Jamie Carragher, menilai, rekor kemenangan beruntun Manchester City di 20 laga di semua ajang tidak akan berarti apa-apa. Apalagi bila tim besutan Pep Guardiola itu gagal memboyong titel Liga Champions musim ini.
Catatan impresif itu baru akan diingat di sepanjang sejarah sepak bola Eropa, jika City melengkapinya dengan torehan gelar Liga Champions. Sejak dibekap Tottenham Hotspur, 0-2, di lanjutan Liga Primer Inggris, 21 Desember tahun lalu, the Citizens tidak pernah lagi merasakan kekalahan.
Total, City mengemas rekor 27 laga nirkekalahan di semua ajang. Catatan ini kian impresif saat the Citizens menjadi klub pertama asal Inggris yang mampu menorehkan rekor kemenangan beruntun di 20 laga terakhir di semua ajang.
Kemenangan 2-1 atas West Ham United pada pekan ke-26 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu, menjadi kemenangan ke-20 City secara beruntun di semua ajang. Di sepanjang sejarah sepak bola Eropa, City menempati peringkat kelima dalam rekor kemenangan beruntun yang mampu ditorehkan sebuah klub.
Carragher pun menilai, torehan 20 kemenangan beruntun City sebenarnya sudah cukup membuktikan City sebagai tim yang spesial. Namun, torehan itu tidak akan pernah cukup apabila the Citizens gagal memboyong titel Liga Champions.
''Statistik seperti ini, terkadang memang begitu spesial, tapi Anda tidak mendapatkan trofi atas capaian tersebut. Anda tidak bisa menyebutkannya di pengujung karier Anda, jika Anda tidak bisa meraih gelar tertinggi di kompetisi Eropa. Ini seperti, jika Anda bisa meraih gelar juara kompetisi Eropa, maka Anda bisa menyertakan statistik tersebut,'' ujar Carragher seperti dilansir Sky Sports.