Pemkab Sidoarjo Beri Bantuan Beras Korban Banjir
Red: Bilal Ramadhan
Pengendara mendorong sepeda motor menerobos banjir yang menggenangi jalan raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (16/2/2021). Curah hujan yang tinggi sejak Senin (15/2) malam mengakibatkan banjir yang merendam jalan raya Porong sehingga mengganggu kelancaran transportasi umum. | Foto: Antara/Umarul Faruq
REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memberikan bantuan beras sebanyak tiga ton untuk korban banjir di Desa Kalipecabean dan Desa Banjarasri, Sidoarjo. Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan beras tersebut dikemas dalam kantong ukuran 5 kilogram.
"Beras tersebut didatangkan dari BPBD Provinsi Jawa Timur," kata Hudiyono.
Ia mengatakan, Desa Kalipecabean menerima 210 kantong beras dan di Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, warga menerima bantuan beras 440 kantong.
"Kami koordinasi dengan BPBD Jatim minta bantuan beras untuk dua desa yang warganya terdampak banjir kemarin. Bantuan juga datang dari BPBD Sidoarjo seperti bantuan makanan untuk warga terdampak banjir di Desa Rangkah Kidul," katanya.
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono didampingi Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwijo Prawito juga menyerahkan bantuan kain berupa masker. "Selain beras, bantuan masker juga kami berikan," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Cak Hud mengatakan bahwa bantuan ini untuk meringankan beban warga yang terkena musibah banjir. "Pemerintah wajib hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang membutuhkan," ujarnya.
Di sisi lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengingatkan potensi banjir bandang sebagai dampak dari hujan lebat di 25 wilayah kabupaten atau kota di Jawa Timur.
Kasi data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo menjelaskan potensi banjir bandang yang dikeluarkan tersebut sebagai peringatan dini berbasis dampak. "Info tersebut memang benar dikeluarkan peringatan dini berbasis dampak," katanya.
Ia menjelaskan, ke 25 wilayah kabupaten atau kota itu masing-masing, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Mojokerto, Kota Batu, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo yang berstatus siaga.
"Kemudian Lumajang, Kota Malang, Gresik, Kota Surabaya, Lamongan, Kota Mojokerto, Jombang, Bojonegoro, Nganjuk, Kediri, Kota Kediri, Blitar Tulungagung, Kota Blitar statusnya waspada," ujarnya.