REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor masih melakukan penanganan terhadap dampak dari angin puting beliung, yang melanda kawasan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Senin (1/3) sore. Kejadian angin puting beliung tersebut merusak sejumlah rumah dan sebagian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, BPBD masih melakukan penanganan sejak Senin sore pasca kejadian. Yakni sekitar pukul 17.00 WIB, hingga hari ini, Selasa (2/3).
“Mulai penanganan kemarin dari sekitar pukul 17.00 WIB sampai pukul 23.30 WIB. Dan dilanjutkan hari ini, penanganan pohon yang tumbang. Insyaallah siang ini selesai,” ujar Aris kepada Republika, Selasa.
Penanganan darurat yang dilakukan BPBD Kabupaten Bogor bersama Muspika Leuwiliang, diantaranya, melakukan evakuasi pohon tumbang. Serta melakukan assesment atau kaji cepat terkait kerusakan, dan mendata kebutuhan dasar korban bencana.
Aris menjelaskan, adapun dampak yang disebabkan angin puting beliung antara lain, sebagian atap ruangan Anyelir di RSUD Leuwiliang mengalami kerusakan. Tak hanya itu, sebagian plafon juga mengalami kerusakan akibat angin kencang dan hujan deras yang melanda di waktu yang bersamaan.
Meski sebagian atap dan plafon menjadi berlubang, beruntungnya kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Setidaknya, ada 12 pasien yang dipindahkan dari ruangan yang mengalami kerusakan.
Selain itu, lanjut Aris, pohon yang ada di kawasan RSUD Leuwiliang tumbang dan menimpa rumah milik warga yang berada di samping rumah sakit. Akibatnya, satu rumah yang tertimpa tersebut mengalami kerusakan.
Selain menyebabkan kerusakan di kawasan RSUD Leuwiliang, dampak dari angin puting beliung ini juga menimpa enam kampung di Kecamatan Leuwiliang. Yakni, di Kampung Mekarsari Desa Leuwimekae, Kampung Hegarsari Desa Cibeber, serta Kampung Sawah, Kampung Sawah Kulon, Kampung Sukadamai dan Kampung Kaum Desa Leuwiliang.
Aris mengatakan, ada sekitar 80 rumah yang mengalami kerusakan di Desa Leuwiliang. Sementara itu, belum ada data lanjutan mengenai kerusakan yang terjadi di desa lain. “Itu baru data sementara, saat ini BPBD masih melakukan assessment data di lokasi,” pungkasnya.