Selasa 02 Mar 2021 15:33 WIB

Pemprov DKI Tata Trotoar di 10 Ruas Jalan

Penataan trotoar dengan complestreet untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna.

Kondisi salah satu ruas trotar yang bolong di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (28/2). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata trotoar sepanjang 4,6 kilometer di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang akan mulai dilaksanakan pada bulan Mei dan ditargetkan selesai pada Desember 2021. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi salah satu ruas trotar yang bolong di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (28/2). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata trotoar sepanjang 4,6 kilometer di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang akan mulai dilaksanakan pada bulan Mei dan ditargetkan selesai pada Desember 2021. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta menata trotoar 10 ruas jalan di Ibu Kota dengan konsep "completestreet". Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan konsep "completestreet" ini adalah penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat.

"Konsep tersebut dijalankan dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi umum, yang juga sudah termaktub dalam kegiatan strategis daerah di wilayah kota masing-masing," kata Hari di Jakarta, Selasa (2/3).

Hari menyebutkan pihaknya akan melakukan penataan trotoar di 10 ruas jalan DKI Jakarta pada tahun 2021 yang dimulai dari tiga ruas jalan di Kawasan Kebayoran Baru.

Rencana penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terdiri atas trotoar di Jalan Senopati-Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Trunojoyo dan Jalan Gunawarman dilakukan mulai Mei sampai Desember 2021 sepanjang kurang lebih 4,6 kilometer.

Kawasan Kebayoran Baru menjadi yang pertama karena kawasan ini sebagai destinasi tempat tinggal, bisnis, pusat perbelanjaan dan wisata dengan potensi pengembangan wisata kulinernya.

"Hal ini perlu didukung oleh fasilitas publik lainnya dengan tidak menghilangkan identitasnya sebagai Kawasan Cagar Budaya dan menjadikannya Kawasan 'Transit Oriented Development' (TOD) dengan kemudahan aksesibilitas pejalan kaki serta kemudahan menuju berbagai akses moda transportasi (MRT, BRT, Bus Non BRT) di kawasan tersebut," ujar Hari.

Untuk penataan sejumlah trotoar di Kawasan Kebayoran Baru tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp 60 miliar.

Karena itu, tujuan penataan trotoar di Kawasan Kebayoran Baru diarahkan untuk mendukung kawasan TOD Kebayoran Baru, mendukung mobilitas "15-minute city" untuk ragam kelas sosial ekonomi, mendorong "shifting" perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda.

Selain itu mendorong mobilitas jarak pendek (micro-mobility) dengan moda transportasi tidak bermotor serta menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah. Setelah dilakukan penataan di Kebayoran Baru, penataan akan dilanjutkan di sejumlah ruas jalan di wilayah lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement