REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pandemi Covid-19 sudah satu tahun dihadapi Indonesia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat maupun daerah untuk menekan penyebaran virus corona tersebut. Termasuk di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengakui ada kelelahan menghadapi pandemi yang sudah berjalan satu tahun terakhir ini. Selain penanganan yang cukup rumit, pandemi juga berimbas kepada banyak sektor baik sosial maupun ekonomi.
"Lama-lama kan capek juga biaya, berat dan banyak," kata Pepen, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Senin (1/3).
Dia mengatakan, pandemi sangat menguras banyak waktu serta biaya. Bahkan, kata dia, separuh APBD Kota Bekasi sudah difokuskan untuk penanganan Covid-19.
"Belum lagi kondisi ekonomi, pedagang yang masih terganggu, tempat hiburan, investasi, kemudian pengangguran kan banyak efek lanjutannya," terang dia.
Setelah satu tahun berlalu, ia ingin memastikan bahwa pelacakan kasus tidak turun secara kuantitas. Namun, positivity rate-nya diupayakan supaya turun.
"Jadi kuantitasnya tetap (tracing) tapi (positivity rate) turun. Sekarang kalau ada 130 yang dites, yang kena 40, kalau kemarin kan yang diuji 300 yang kena 100 sekitar 30 persen sekarang udah turun sekitar 20 persen," tutur dia.