REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menyatakan siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencari Harun Masiku. Buronan kasus suap proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR itu sudah satu tahun lebih menghilang.

"Pasti dibantu, semua polri akan membantu utk kegiatan-kegiatan penegakkan hukum di Indonesia. Pasti dibantu oleh Polri dan terus berjalan," tegas Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di Jakarta, Selasa (2/3).

Sementara itu, KPK sendiri sudah membentuk satuan tugas atau satgas khusus untuk pencarian DPO, termasuk untuk mencari Harun Masuki. Lembaga antirasuah tersebut juga  melibatkan kepolisian untuk melacak keberadaan politikus PDI Perjuangan tersebut. Karena itu, ia meminta masyarakat yang mengetahui keberadaannya untuk memberikan informasi kepada aparat yang berwenang.

"Silakan saja yg mengetahui, silakan melapor. Kami gak akan berhenti pihak yang mangkir baik itu saksi atau tersangka," tegas Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Sebelumnya, buronnya Harun Masiku berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang terjadi pada 8 Januari lalu. Dalam operasi senyap itu, sejumlah orang ditangkap termasuk penerima suap yaitu Wahyu Setiawan dan orang kepercayaannya Agustiani Tio Fridelina.

Harun Masiku sudah menjadi buronan KPK selama setahun dan masih belum ada kejelasan di mana keberadaannya. Sementara Harun sebagai pemberi suap dikabarkan telah pergi ke luar negeri sejak sebelum OTT digelar atau pada 6 Januari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika