Selasa 02 Mar 2021 19:30 WIB

Unpad Mulai Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 Rekombinan

Sebanyak 300 dari 2.000 orang sudah mendaftarkan menjadi relaan vaksin.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Efikasi vaksin Covid-19. Ilustrasi
Foto: AP Photo / Ng Han Guan
Efikasi vaksin Covid-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung mulai menjalankan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 yang diproduksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, China. Sebanyak 300 orang sudah mendaftarkan diri sebagai relawan dari target yang ditentukan yaitu 2.000 orang di Bandung. Sementara itu, 2.000 orang di Jakarta akan ikut menjadi relawan.

Peneliti utama uji klinis fase III vaksin Covid-19 rekombinan produksi Anhui, Rodman Tarigan mengatakan vaksin Covid-19 yang diproduksi berasal dari permukaan virus yaitu Receptor Binding Domain (RBD) protein. Uji klinis fase tiga kelanjutan dari uji klinis vaksin fase satu dan dua yang dinyatakan aman dan mampu meningkatkan anti bodi.

Baca Juga

Ia menuturkan, setiap relawan akan mendapatkan tiga kali suntik dosis vaksin dengan rentang waktu satu bulan serta pengamatan satu tahun. Penyuntikan sebanyak tiga kali dilakukan untuk memberikan perlindungan lebih aman sebab jika hanya dua kali dimungkinkan perlindungan akan turun.

"Dengan pemberian tiga kali dosis vaksin akan memberikan perlindungan yang lebih aman," ujarnya di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Selasa (2/3).

Ia menuturkan, vaksin rekombinan berdasarkan teori dapat memberikan perlindungan lebih lama hingga 2 tahun. Namun, teori tersebut harus terlebih dahulu dibuktikan dengan uji klinis yang akan dilakukan.

Rodman menambahkan, hingga saat ini jumlah pendaftar di Kota Bandung yang sudah mendaftarkan diri sebagai relawan sebanyak 300 orang. Pendaftaran relawan akan berlangsung hingga April 2021 mendatang dengan persyaratan minimal usia calon relawan 18 tahun dan belum mendapatkan suntik vaksin Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement