Selasa 02 Mar 2021 19:37 WIB

Bandung Buka Pendaftaran Relawan Vaksin Rekombinan Anhui

Pendaftaran relawan akan berlangsung hingga April 2021.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyuntikan Vaksin (ilustrasi)
Foto: AP
Penyuntikan Vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 300 orang sudah mendaftarkan diri sebagai relawan vaksin rekombinan produksi Anhui, China. Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung mulai akan menjalankan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 yang diproduksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, China.

Sebanyak 300 orang sudah mendaftarkan diri sebagai relawan dari target yang ditentukan yaitu 2.000 orang di Bandung. Sementara itu, 2.000 orang di Jakarta akan ikut menjadi relawan.

Baca Juga

Pendaftaran relawan akan berlangsung hingga April 2021 mendatang dengan persyaratan minimal usia calon relawan 18 tahun dan belum mendapatkan suntik vaksin Covid-19.

Uji klinis fase III vaksin rekombinan sudah dilakukan di Ekuador, China, Pakistan dan Uzbekistan. Di Indonesia terdapat enam rumah sakit yang menjadi tempat penelitian yang berada di Bandung dan Jakarta. Keenam rumah sakit itu yaitu RSHS, RS Immanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent dan RS Al-Ihsan.

Ia mengatakan, para relawan akan mendapatkan asuransi dan kesehatan relawan terus dipantau selama masa uji klinis. Selain itu, para relawan diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

Peneliti utama uji klinis fase III vaksin Covid-19 rekombinan produksi Anhui, Rodman Tarigan menuturkan, setiap relawan akan mendapatkan tiga kali suntik dosis vaksin dengan rentang waktu satu bulan serta pengamatan satu tahun. Penyuntikan sebanyak tiga kali dilakukan untuk memberikan perlindungan lebih aman sebab jika hanya dua kali dimungkinkan akan turun (perlindungan).

"Dengan pemberian tiga kali dosis vaksin akan memberikan perlindungan yang lebih aman," ujarnya di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Selasa (2/3).

Presiden Direktur PT Jakarta Biopharmaticeutical Industry (JBio) Mahendra Suhardono mengaku optimis target relawan akan terpenuhi ditengah gerakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat untuk divaksin Covid-19. Sebab menurutnya vaksin yang ada saat ini relatif terbatas dan diperlukan lebih dari satu tahun untuk vaksinasi terhadap masyarakat Indonesia.

Ia pun mengklaim, tiga kali suntikan vaksin Anhui akan memberikan perlindungan lebih baik. "Kita tidak tahu pandemi akan selesai kapan, tapi kami yakin uji klinis fase III ini akan bermanfaat bagi pemerintah," ungkapnya.

Apa itu vaksin rekombinan

Ia menuturkan, vaksin rekombinan berdasarkan teori dapat memberikan perlindungan lebih lama hingga 2 tahun. Namun, teori tersebut harus terlebih dahulu dibuktikan dengan uji klinis yang akan dilakukan.

Vaksin Covid-19 yang diproduksi berasal dari permukaan virus yaitu Receptor Binding Domain (RBD) protein. Uji klinis fase tiga kelanjutan dari uji klinis vaksin fase satu dan dua yang dinyatakan aman dan mampu meningkatkan anti bodi.

Vaksin ini ditargetkan pada bulan September 2021 mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM dan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement