Rabu 03 Mar 2021 04:31 WIB

Rumah Zakat Edukasi Kewirausahaan ke Anggota Bummas

Berbagai kendala muncul dalam menjalankan usaha terutama sikap tidak jujur, terbuka

Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Manggayoang adalah kelompok usaha yang diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat (Agustiwa) bersama Ibu-ibu Desa Wayamiga. BUMMas ini merupakan kelompok binaan Rumah Zakat sejak tahun 2018 dan memiliki anggota sebanyak 20 orang.
Foto: istimewa
Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Manggayoang adalah kelompok usaha yang diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat (Agustiwa) bersama Ibu-ibu Desa Wayamiga. BUMMas ini merupakan kelompok binaan Rumah Zakat sejak tahun 2018 dan memiliki anggota sebanyak 20 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA SELATAN--Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Manggayoang adalah kelompok usaha yang diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat (Agustiwa) bersama Ibu-ibu Desa Wayamiga. BUMMas ini merupakan kelompok binaan Rumah Zakat sejak tahun 2018 dan memiliki anggota sebanyak 20 orang.

Adapun produk unggulan BUMMas Manggayoang yaitu goraka instan dan gula aren kristal. Dalam rangka meningkatkan semangat dan jiwa wirausaha dari anggota BUMMas, Rumah Zakat bersama lembaga mitra (Bank HSBC) mengadakan edukasi kewirausahaan yang dilaksanakan Sabtu (20/2) jam 9.30 -13.00 WIT di kantor Desa Wayamiga.

Adapun yang bertindak sebagai pemateri dalam kegiatan pelatihan ini adalah Latifa Kamidin dan Hadija. Latifa Kamidin merupakan kepala seksi penyuluhan dan pengawasan di dinas koperindag Halmahera Selatan. Sedangkan Hadija menjabat sebagai kepala seksi pengembangan UMKM di dinas yang sama.

Dalam materinya, Latifa menyampaikan berbagai kendala yang biasa muncul dalam suatu kelompok usaha dan bisa menghambat kemajuan dan perkembangan kelompok usaha tersebut. Diantara masalah yang sering muncul menurutnya adalah sikap tidak jujur dan tidak transparannya pengurus dalam pengelolaan keuangan sehingga muncul ketidak percayaan anggota terhadap pengurus kelompok usaha.

Selain menyampaikan berbagai kendala dalam pengelolaan dan pengembangan kelompok usaha, Latifa juga menyampaikan berbagai potensi dan peluang usaha baru yang bisa digagas dan dikembangkan di Desa Wayamiga. Seperti pengolahan kulit buah pala menjadi manisan dan sirup pala. Selain kedua hal di atas, Latifa juga menyampaikan program-program pemberdayaan UMKM yang ada di Dinas Koperindag yang bisa diakses oleh pelaku usaha mikro yang ada di desa wayamiga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement