Foto udara sebuah kanal kuno di kawasan percandian Muarajambi di tepi perkampungan Danau Lamo, Muarojambi, Jambi, Selasa (2/3/2021). Kawasan Cagar Budaya Nasional peninggalan Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwjaya dengan 17 kanal kuno yang pada masanya menjadi sarana penghubung antar candi dan simbol kosmologis dalam konteks Buddhisme tersebut saat ini dipenuhi gulma. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
Pengendara sepeda motor menyeberangi kanal kuno kawasan percandian Muarajambi di Danau Lamo, Muarojambi, Jambi, Selasa (2/3/2021). Kawasan Cagar Budaya Nasional peninggalan Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwjaya dengan 17 kanal kuno yang pada masanya menjadi sarana penghubung antar candi dan simbol kosmologis dalam konteks Buddhisme tersebut saat ini dipenuhi gulma. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
Foto udara sebuah kanal kuno di kawasan percandian Muarajambi di tepi perkampungan Danau Lamo, Muarojambi, Jambi, Selasa (2/3/2021). Kawasan Cagar Budaya Nasional peninggalan Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwjaya dengan 17 kanal kuno yang pada masanya menjadi sarana penghubung antar candi dan simbol kosmologis dalam konteks Buddhisme tersebut saat ini dipenuhi gulma. (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Foto udara sebuah kanal kuno di kawasan percandian Muarajambi di tepi perkampungan Danau Lamo, Muarojambi, Jambi, Selasa (2/3/2021).
Kawasan Cagar Budaya Nasional peninggalan Kerajaan Melayu Kuno dan Sriwjaya dengan 17 kanal kuno yang pada masanya menjadi sarana penghubung antar candi dan simbol kosmologis dalam konteks Buddhisme tersebut saat ini dipenuhi gulma.
sumber : Antara
Advertisement