Selasa 02 Mar 2021 22:45 WIB

Masyarakat 10 Perkampungan di Majene Minta Direlokasi

Masyarakat minta direlokasi ke tempat lebih aman dari bencana dan layak dihuni.

Rumah yang roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 skala richter di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Foto: Dok BNPB
Rumah yang roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 skala richter di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Masyarakat di 10 titik perkampungan di Kecamatan Ulumanda dan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat minta direlokasi. Permintaan karena wilayah yang dinilai tidak aman dari bencana gempa.

"Berdasarkan data pemerintah, saat ini sebanyak 10 perkampungan masyarakat di Kecamatan Malunda dan Ulumanda minta direlokasi dari tempatnya semula karena bencana gempa," kata Sekda Sulbar, Muh Idris DP di Mamuju, Selasa (2/3).

Ia mengatakan, masyarakat ingin direlokasi pemerintah ke tempat yang lebih aman dan layak dihuni dan aman dari bencana serta terpenuhi kebutuhan sanitasi air bersih.

Sekda Sulbar yang juga komandan satgas transisi darurat bencana gempa Sulbar, mengatakan, relokasi perkampungan ini merupakan bagian dari upaya penanganan bencana dan untuk mencegah kemungkinan risiko lanjutan yang tidak diinginkan terjadi.

"Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene telah membahas langkah terkait kebijakan relokasi, yang merupakan permintaan masyarakat korban gempa," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah akan membahas mekanisme pemberian bantuan dan skema pembiayaan dan tentang pembebasan lahan jika relokasi dilakukan dengan berkoordinasi dengan Satgas Bencana Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat (PUPR).

"Soal pembebasan lahan, nantinya akan menjadi tanggung jawab Pemkab Majene dan pemerintah Sulbar, jika relokasi dilakukan," katanya.

Ia menyampaikan, pemerintah juga sudah merancang lahan yang luas untuk evakuasi jika terjadi bencana di areal relokasi serta akan dirancang hunian tahan gempa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement