REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pemberian vaksin sudah dapat diterima banyak masyarakat. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) juga mengeluarkan persyaratan untuk penerima vaksin.
FDA mengevaluasi dan menganalisis data keamanan dan keefektifan dari uji klinis yang dilakukan pada puluhan ribu peserta studi dan informasi manufaktur dari Pfizer-BioNTech. FDA menemukan bukti bahwa Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 mungkin efektif dalam mencegah COVID-19 dan mendukung manfaat yang diketahui.
Namun FDA juga mengingatkan risiko vaksinasi, dilansir Eat This, Selasa (2/3).
Masalah pernapasan
Reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis, telah dilaporkan setelah pemberian Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 selama vaksinasi massal di luar pengaturan uji klinis, menurut FDA. Oleh karena itu, sebaiknya hindari vaksin jika punya riwayat alergi yang parah.
Kandungan vaksin
FDA menyatakan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 mencakup bahan-bahan, seperti mRNA, lipid ((4-hydroxybutyl) azanediyl) bis (hexane-6,1-diyl) bis (2-hexyldecanoate), 2 [(polyethylene glikol) -2000] -N, N-ditetradecylacetamide, 1,2-Distearoyl-sn-glycero-3- phosphocholine, dan kolesterol), kalium klorida, kalium fosfat monobasik, natrium klorida, natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa.
Baca juga : Perbedaan Sesak Nafas karena Asma dan Covid-19
Beritahu kondisi Anda
FDA merekomendasikan untuk memberi tahu penyedia vaksinasi tentang semua kondisi medis Anda, termasuk jika memiliki alergi apapun, sedang demam
mengalami gangguan perdarahan atau sedang menggunakan pengencer darah, puny gangguan kekebalan atau sedang mengonsumsi obat yang memengaruhi sistem kekebalan. Selain itu, apabila sedang hamil atau berencana untuk hamil dan sedang menyusui.