REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Calon penumpang kereta api di Stasiun Cirebon lebih banyak yang menggunakan layanan tes GeNose C19 ketimbang tes rapid antigen. Biaya tes identifikasi Covid-19 dengan GeNose ini juga lebih murah.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) III Cirebon, Suprapto, mengatakan, adanya layanan GeNose ini memberikan pilihan bagi calon penumpang kereta untuk tes identifikasi Covid-19.
Sejak layanan GeNose disediakan di Stasiun Cirebon pada 15 Februari lalu, kata dia, hingga 1 Maret sudah terdata 3.496 calon penumpang yang menggunakannya. “Layanan GeNose di Stasiun Cirebon tarifnya Rp 20 ribu,” kata dia, Selasa (2/3).
Sementara untuk tes rapid antigen biayanya Rp 105 ribu. Dalam rentang waktu yang sama, kata Suprapto, calon penumpang yang menggunakan tes antigen ada sebanyak 336 orang.
Bagi calon penumpang yang akan menggunakan GeNose, Suprapto mengatakan, disyaratkan selama 30 menit sebelum pemeriksaan tidak merokok, makan, ataupun minum, terkecuali minum air putih. Hal ini untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan. Nantinya calon penumpang akan diminta meniup kantong, yang kemudian diperiksa menggunakan alat GeNose.
Sejauh ini, layanan GeNose di wilayah PT KAI Daop III baru tersedia di Stasiun Cirebon. Adapun layanan tes rapid antigen sudah tersedia di Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan, dan Stasiun Jatibarang.
Jika calon penumpang yang menjalani tes identifikasi Covid-19 ini hasilnya positif, tidak diperbolehkan naik kereta api. Tiket perjalanannya dapat dibatalkan. “Uang tiket akan dikembalikan penuh,” kata Suprapto.