Selasa 02 Mar 2021 23:02 WIB

Tokoh Agama Banten Divaksin, Masyarakat Diajak Ikut Andil

Tokoh agama menyerukan agar tidak ada keraguan dalam menerima vaksin Covid-19.

Rep: Eva Rianti / Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 tahap pertama kepada tokoh agama (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 tahap pertama kepada tokoh agama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para tokoh agama Provinsi Banten mengajak masyarakat Provinsi Banten untuk turut serta melancarkan program vaksinasi Covid-19 yang saat ini tengah digencarkan pemerintah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten AM Romly menyerukan agar tidak ada keraguan dalam menerima vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk tokoh agama sebagai kalangan prioritas di RSUD Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa (2/3). “Alhamdulillah telah menjalani program vaksinasi Covid-19. Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama para alim ulama dan tokoh agama jangan ragu menerima program vaksinasi,” kata Romly dalam keterangannya, Selasa (2/3).

Baca Juga

Dia mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu upaya bersama untuk bisa semakin kuat dalam menghadapi virus Covid-19, di samping dengan terus menjalankan protokol kesehatan. “Mari kita ikut vaksinasi untuk mengusir Covid-19,” ujar Romly yang juga merupakan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Banten tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Provinsi Banten Fadlullah mengungkapkan rasa syukurnya karena para alim ulama dan tokoh agama mendapat prioritas untuk menerima vaksin Covid-19. Menurutnya, vaksinasi Covid-19 menjadi langkah yang tepat untuk memperkuat imunitas sehingga dapat memperlancar aktivitas dan ibadah.

“Ini patut kita syukuri karena ini menjadi hal yang sangat penting, setiap kesempatan kita memohon kesehatan kepada Allah SWT. Dengan kesehatan kita bisa beribadah dan melayani umat,” tutur dia.

Senada, Pengurus Musyawarah Pimpinan Gereja-Gereja Provinsi Banten Pendeta Beni Halim menyampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan upaya memutus mata rantai Covid-19. “Tentunya harapan dan doa kita, vaksin ini memberikan kekuatan untuk menghentikan pandemi Covid-19. Saya sudah divaksin, mari sahabat semua menerima vaksin Covid-19 demi kesehatan dan kesejahteraan umat manusia,” terangnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement