REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung telah kehilangan beberapa pemainnya yang dulu memperkuat musim 2020. Namun, Persib belum melakukan perekrutan pemain sampai saat ini.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts memiliki kriteria tersendiri dalam merekrut pemain baru. Apalagi Persib kehilangan pemain yang masih masuk dalam rencana Robert untuk musim ini.
"Fakta ada pemain yang meninggalkan kami itu normal, seperti Kim yang kontraknya habis dan sudah disodorkan kontrak baru, sama seperti Beni, Ghozali, dan Omid. Jadi ada pemain yang masuk dalam daftar rencana musim ini yang meninggalkan tim," kata Robert dalam wawancara daring, Selasa (2/3).
Robert mengakui, harus mencari pemain tambahan meski belum mengetahui kapan liga akan dimulai. Dia mengkhawatirkan adanya perbedaan regulasi pada musim ini.
"Seperti kriteria harus berapa banyak pemain U-23 yang harus dimiliki, pemain U-20 juga, seperti musim 2020 lalu ada aturan harus memiliki banyak pemain U-20," kata Robert.
Khusus untuk pemain yang menggantikan Omid, lanjut Robert, harus juga pemain yang berpaspor Asia. Namun untuk pencarian posisi pun harus lebih spesifik karena kualitasnya harus lebih dari pemain lainnya.
"Jadi diperlukan banyak pemantauan dan pencarian, menghubungi orang-orang di seluruh dunia dan ada perbedaan waktu dengan di sini. Jadi butuh banyak waktu yang dihabiskan, termasuk mengecek latar belakangnya," kata Robert.
Setelah menemukan beberapa kandidat, barulah Robert bisa memilih pemain yang benar-benar dia sukai. Namun yang terpenting adalah pemain tersebut harus bisa cocok dengan filosofi Persib, budaya di klub dan hubungan bagus dengan suporter.
"Di waktu bersamaan juga akan ada tekanan yang kuat, jadi pemain itu harus punya kemampuan untuk hidup berdampingan dengan situasi tersebut," kata Robert.
Robert pun menyoroti star syndrome atau terkejutnya pemain ketika bergabung dengan Persib. Sebut saja dengan apa yang terjadi pada Geoffrey Castillion, saat bergabung dengan Persib, jumlah pengikutnnya di media sosial meningkat pesat, dari tiga ratus orang menjadi 300 ribu orang.
"Tidak sedikit pemain yang kami lihat tidak mampu berkompromi dengan itu, merasa tinggi dan tidak menunjukan apa yang seharusnya dilakukan untuk bermain sepak bola dan menyajikan kualitas terbaik di setiap pertandingan," kata Robert.
Untuk pemain lokal, lanjut Robert, dia harus memastikan kualitas pemain barunya lebih baik dari pemainnya yang pergi. Jika tidak, dia akan mengambil pemain dari tim junior yang sudah dia lkaukan di beberapa musim.
"Di internet juga ada banyak nama yang disarankan oleh suporter dan itu bagus untuk keterikatan klub," kata Robert.
Namun Robert menggarisbawahi harga yang diperlukan dalam merekrut seorang pemain. Menurutnya, meski Persib adalah klub terbaik dalam sisi keuangan, namun pandemi Covid-19 bisa membuat manajemen menolak pemain yang diajukan olehnya.
"Jadi siapapun yang diincar harus masuk ke dalam bajet karena kami harus memiliki stabilitas keuangan yang bagus. Setiap bulan gaji pemain harus dibayarkan, tidak seperti klub lain di Indonesia yang mendapatkan pemain dengan harga tinggi tapi pada akhirnya tidak bisa membayarnya," kata Robert.