Rabu 03 Mar 2021 08:24 WIB

Warga UEA Jalani Puasa Ramadhan 2021 Selama 14 Jam

Belasan jam harus dilalui oleh warga UEA saat puasa Ramadhan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Warga UAE Jalani Puasa Ramadhan 2021 Selama 14 Jam. Foto: Para pekerja konstruksi di Dubai yang mendapat tas makanan dari  Ramadhan Sharing Fridges
Foto: thenational.ae
Warga UAE Jalani Puasa Ramadhan 2021 Selama 14 Jam. Foto: Para pekerja konstruksi di Dubai yang mendapat tas makanan dari Ramadhan Sharing Fridges

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Hari pertama Ramadhan kemungkinan besar jatuh pada 13 April. Untuk kali ini, penduduk Uni Emirat Arab (UEA) diprediksi harus menjalani puasa selama 14 jam.

Astronom yang berbasis di Sharjah dan anggota Federasi Arab untuk Luar Angkasa dan Astronomi, Ibrahim Al Jarwan, membenarkan jika penduduk akan berpuasa selama 14 jam 14 menit pada hari pertama Ramadhan. Sedikit perbedaan terjadi di berbagai wilayah di negara tersebut.

Baca Juga

Dilansir di Gulf News, Rabu (3/3), ia juga menyebut waktu untuk imsak (ketika umat Islam harus berhenti makan dan memulai puasa mereka) adalah pada pukul 4.27 pagi, dengan shalat Maghrib pukul 6.41 sore.

Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam. Umat Islam diwajibkan untuk tidak makan dan minum dari fajar hingga senja.

Seperti bulan-bulan Islam lainnya, Ramadhan dimulai pada penampakan pertama bulan sabit baru dan berlangsung selama 29 atau 30 hari, tergantung penampakan bulan sabit berikutnya.

"Bulan sabit Ramadhan diperkirakan terjadi pada hari Senin, 12 April 2021 pukul 6.31 pagi di UEA, dan akan naik sekitar 20 menit setelah matahari terbenam. Artinya, Selasa 13 April akan menjadi awal bulan berkah Ramadhan 1442,” kata Al Jarwan.

Ke depannya, Al Jarwan memprediksikan bulan sabit untuk bulan Syawal akan terjadi pada 11 Mei pukul 11 ​​malam dan baru akan terlihat pada Rabu malam. Kondisi ini menandakan Kamis 13 Mei merupakan hari pertama Syawal dan hari pertama Idul Fitri.

Selama awal Ramadhan, suhu di UEA diperkirakan akan mencapai maksimum 38 derajat Celcius dengan terendah 21 derajat Celcius. Kondisi ini perlahan mengalami kenaikan hingga 41 derajat Celcius pada pertengahan Mei, saat mencapai akhir Ramadhan.

Angin kencang dari utara hingga barat laut diperkirakan akan menyapu seluruh negeri dengan kecepatan lebih dari 50 km / jam selama sore hari. Tingkat kelembapan berkisar antara 25 hingga 75 persen.

“Namun dalam beberapa tahun mendatang, penduduk akan memiliki iklim yang lebih sejuk karena Ramadhan akan berlangsung selama musim dingin antara Desember dan Maret dari tahun Hijriah 1445 hingga tahun Hijriah 1452,” lanjut Al Jarwan.

Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengekang penyebaran Covid-19, Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal (IACAD) di Dubai mengumumkan telah membatalkan semua izin untuk tenda atau bazaar Ramadhan tahun ini.

Menurut keputusan tersebut, tidak diperbolehkan melakukan kegiatan berkumpul baik di luar masjid, rumah atau tempat umum lainnya, untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat selama Ramadhan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement