REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Barcelona Ronald Koeman mengatakan penangkapan mantan presiden Josep Maria Bartomeu telah mengusik reputasi klub. Koeman menyebut Bartomeu, yang menunjuknya sebagai pelatih Barcelona, sebagai "orang luar biasa," sambil mengakui bahwa kasus yang melibatkan mantan presiden itu telah memengaruhinya secara pribadi.
Bartomeu mengundurkan diri pada Oktober tahun lalu untuk menghindari mosi tidak percaya setelah memimpin Barcelona sejak 2014. Ia ditahan kepolisian Katalunya pada Senin (1/3) waktu setempat bersama dengan CEO klub Oscar Grau dalam sebuah penyelidikan terkait tuduhan korupsi manajemen dan bisnis yang tidak tepat.
Keduanya telah dibebaskan sehari setelah penahanan tersebut meski penyelidikan tetapi dibuka, yang dimulai tahun lalu sebelum Koeman bergabung sebagai pelatih.
"Ketika saya mendengar berita itu, saya sangat terpukul karena saya mengenal Bartomeu dan Grau dengan baik," kata Koeman dalam sebuah konferensi pers menjelang leg kedua semifinal Copa del Rey melawan Sevilla, yang dikutip Reuters pada Selasa (2/3).
Ia mengaku kasihan pada eks petinggi klub tersebut karena memiliki momen-momen indah bersama mereka dalam waktu singkat. Ia mengatakan, Bartomeu selalu menjadi orang yang luar biasa baginya.
"Itu tidak bagus untuk citra klub, tetapi kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi (dengan penyelidikan). Saya tidak di sini saat itu terjadi saya tidak bisa membicarakannya, kami hanya harus fokus pada pekerjaan kami dan membalikkan keadaan besok," kata Koeman merujuk duel leg kedua semifinal Copa del Rey.
Barcelona akan mengejar defisit dua gol dalam pertandingan leg kedua semifinal Copa del Rey lawan Sevilla di Camp Nou pada Kamis (4/3) dini hari WIB. Sebelumnya, Blaugrana takluk 0-2 di markas Sevilla. Namun dalam pertandingan tandang di La Liga, Sabtu (27/2), Barcelona menang 2-0.