REPUBLIKA.CO.ID, SANREMO -- Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, kembali menegaskan sikapnya terkait perbedaan pendapatnya dengan bintang bola basket LA Lakers, LeBron James. Sebelumnya, kedua atlet tersebut berbeda pandangan dalam menilai kontribusi ataupun peran apa yang bisa diberikan seorang atlet dalam isu-isu politik ataupun sosial.
Pesepak bola asal Swedia itu tetap dengan pandangannya, yang menilai, seorang atlet, terutama dengan status yang sudah cukup besar, tidak perlu berkomentar ataupun ikut dalam ingar-bingar masalah-masalah politik dan sosial. Pun dengan menggunakan statusnya sebagai atlet untuk ikut serta dalam masalah-masalah politik dan sosial.
Menurut penyerang berusia 39 tahun itu, setiap orang, termasuk atlet, harus fokus dan melakukan yang terbaik di bidangnya masing-masing.
''Rasialisme dan politik adalah dua hal berbeda. Atlet menyatukan dunia, politik memecah belah dunia. Peran saya tetap satukan dunia dengan melakukan yang terbaik di bidang masing-masing. Atlet mestinya tetap menjadi atlet, biarkan politikus menjadi politikus,'' ujar Ibrahimovic seperti dikutip ESPN, Rabu (3/2).
Dalam sebuah wawancara dengan UEFA dalam Discovery+ di Swedia, Ibrahimovic sempat menyindir bintang basket asal Amerika Serikat, LeBron James, yang dinilai terlalu aktif dalam menanggapi isu-isu sosial politik di Amerika Serikat. Ibrahimovic menyebut, bintang LA Lakers itu kurang tepat dalam menggunakan status dan pengaruh yang dimilikinya di dunia olahraga.
Eks penyerang Barcelona itu beranggapan, setiap orang harus fokus pada bidang profesinya masing-masing dan berupaya menjadi yang terbaik di bidang tersebut. ''Lakukan apa yang menurut Anda bagus di bidang Anda sendiri. Saya piawai bermain sepak bola, maka saya menjadi pesepak bola. Ini kesalahan yang kerap dilakukan atlet dengan status dan pengaruh yang dia miliki,'' jelas Ibrahimovic pada tengah pekan lalu.
Komentar pedas Ibrahimovic ini pun langsung direspons oleh LeBron James. Pengoleksi empat cincin juara NBA itu justru menyebut, dia merupakan bagian dari masyarakat dan merasa perlu berkomentar ataupun berperan aktif dalam isu-isu sosial politik.
LeBron pun percaya dengan status dan pengaruh yang dimilikinya, suaranya terkait isu-isu tersebut bisa lebih didengar. ''Perkataan saya ini berasal dari orang yang telah belajar dan mengetahui isu-isu tersebut. Jadi, rasanya salah jika saya menjadi bahan kritik karena saya telah mengerjakan semua yang harus dilakukan,'' tegas pebasket berusia 36 tahun tersebut.