Rabu 03 Mar 2021 10:14 WIB

500 Pengurus MUI akan Divaksinasi Covid-19

MUI ingin memberikan teladan tentang vaksinasi covid-19.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
500 Pengurus MUI akan Divaksinasi Covid-19. Foto:   Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan.
Foto: dok. Istimewa
500 Pengurus MUI akan Divaksinasi Covid-19. Foto: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mulai melaksanakan vaksinasi perdana pada Rabu (3/3). Sebanyak 500 pengurus MUI terdiri dari pimpinan harian sampai anggota komisi, badan, dan lembaga mendapatkan vaksin Covid-19. 

Vaksinasi dilaksanakan di halaman parkir MUI Pusat. MUI menyampaikan bahwa peserta vaksinasi dibagi ke dalam masing-masing kelompok yang terdiri dari 30 orang. Setiap kelompok mempunyai jadwal vaksinasi berbeda-beda mulai pagi sampai sore. 

Baca Juga

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan, vaksinasi di MUI bertujuan memberikan teladan kepada masyarakat. Sehingga mereka tahu ulama di MUI juga divaksin sebagai bentuk hifdzun nafs.

"Hari ini MUI melakukan vaksinasi perdana dengan peserta 500 orang. Tujuan vaksinasi ini, pertama, merupakan ikhtiar pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai penularan Covid-19. Kedua, ini juga sebagai contoh yang baik (qudwah hasanah) bagi masyarakat umum," kata Buya Amirsyah melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Rabu (3/3).

Ia berharap, setelah vaksinasi di MUI Pusat, selanjutnya akan ada vaksinasi terhadap pengurus MUI se-Indonesia. Vaksinasi di MUI hari ini juga akan ditinjau langsung oleh Menteri Kesehaatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga : Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksinasi Covid-19

"Harapannya agar Kementerian Kesehatan dapat memfasilitasi vaksinasi secara lengkap," ujarnya.

Sekretaris Tim Nasional Peduli Covid-19 MUI, M Ziyad menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi dimulai pukul 08.00 WIB. Tim vaksinator berasal dari Puskesmas Menteng, Rumah Sakit Haji, dan satu Mini ICU dari Rumah Sakit Islam Jakarta.

"Kami akan membagi gelombang dari peserta vaksin, yang kalau kita hitung menurut menjelasan, satu jam itu ada meja pendaftaran, kemudian ada meja screening, di tempat screening tersebut akan ada enam belas pertanyaan terkait riwayat penyakit,” ujarnya.

Ziyad mengatakan, vaksinasi ini akan aman karena bagi yang punya riwayat penyakit jantung, asma, darah tinggi, maupun struk diharapkan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokternya. Apabila dokter langganan menyetujui divaksin, maka diperbolehkan untuk mengikuti vaksin. Pasca vaksinasi selesai, para peserta diminta menunggu setengah jam untuk melihat adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau tidak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement