REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Pesantren Nur Inka Nusantara Mandiri di Modus, Amerika Serikat, akan menjadi sarana dakwah Islam di Negeri Paman Sam tersebut. Selain sebagai tempat dakwah, pondok ini juga dikatakan bertujuan untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia internasional.
Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Mandiri, Imam Shamsi Ali, mengatakan, ia sering menjadi pembicara di Amerika, tetapi setiap kali dia mengenalkan diri, sedikit sekali yang mengetahui Indonesia.
"Berapa kali saya presentasi Islam di Indonesia, saya katakan kalau saya dari Indonesia. Biasanya mereka langsung diam, lalu mengubah kata Indonesia ke Malaysia. Ada juga yang menyebut saya dari Filipina karena di situ ada konflik dan di mana ada konflik dikira di situ Islam," ujarnya menjelaskan dalam diskusi tentang Islam Amerika di Jakarta, Selasa (2/3).
"Padahal, Indonesia negara Muslim terbesar di dunia," katanya menambahkan.
Menurutnya, Islam di Indonesia bisa memberikan citra yang baik bagi masyarakat di negara-negara Barat. Kesetaraan, penghormatan kepada wanita, hingga menjunjung tinggi HAM.
"Harapan kami adalah bahwa pesantren ini bisa dilihat sebagai public relation-nya Indonesia untuk mengatakan bahwa Indonesia adalah negara Muslim terbesar yang demokratis. Serta menjunjung tinggi HAM yang sejalan dengan nilai modern," katanya.
Dengan berbagai upaya mengenalkan Islam yang sesungguhnya ini, dia berharap agar Islamofobia yang berkembang di negara-negara Barat bisa terkikis. "Kita buktikan bahwa Indonesia mampu mewakili Islam yang rahmatan lil 'alamin, salah satunya dengan melihat pesantren kita di Amerika Serikat," ujarnya.
Pesantren Nur Inka Nusantara Mandiri dikatakannya masih dalam proses pembangunan. Kendati begitu, berbagai kegiatan dialog hingga program tahfiz Alquran telah dilakukan.