Rabu 03 Mar 2021 12:12 WIB

Investor China Tunggu Hasil Sidang Tahunan NPC

Pertemuan NPC akan membahas rencana menjadikan ekonomi China netral carbon pada 2060.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Presiden China Xi Jinping.
Foto: EPA
Presiden China Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional China (NPC) akan mulai digelar pada pekan ini. Pertemuan politik ini diperkirakan akan menghasilkan kebijakan yang bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham China.

"Arah kebijakan baru dari pertemuan tersebut dapat memberikan titik fokus baru untuk pasar, meningkatkan sentimen," kata analis Essence Securities Co, Chen Guo, dikutip Bloomberg, Rabu (3/3).

Baca Juga

Salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan NPC yaitu rencana Presiden Xi Jinping menjadikan ekonomi China netral karbon pada 2060. Untuk merealisasikan cita-cita Xi tersebut, China akan mebutuhkan total investasi sekitar 15,5 triliun dolar AS. 

Beberapa saham yang akan diuntungkan dari kebijakan tersebut antara lain perusahaan atau operator ladang angin dan surya seperti China Longyuan Power Group, China Datang Corporation Renewable Power, CGN New Energy Holdings, serta Xinyi Solar Holdings, LONGi Green Energy Technology dan Tongwei.

Analis juga merekomendasikan perusahaan rantai pasokan kendaraan listrik seperti pembuat baterai Contemporary Amperex Technology, produsen plastik biodegradable seperti Kingfa Sci & Tech Co, dan perusahaan pengolahan limbah besar termasuk Wangneng Environment, dan Chongqing Sanfeng Environment Group.

Pertemuan NPC juga akan mempublikasikan mengenai rencana perluasan anggaran pertahanan. Analis memperkirakan pengeluaran militer kemungkinan akan meningkat mulai dari tahun ini hingga 2025.

Menurut analis pertumbuhan industri pertahanan bisa mencapai di atas 7 persen. Sejumlah saham yang bisa menjadi perhatian pelaku pasar yaitu AVIC Shenyang Aircraft, Jiangxi Hong Jiangxi Hongdu Aviation Industry dan AECC Aviation Power. 

Selain itu, pertemuan NPC juga membahas strategi untuk memotong ketergantungan pada negara barat khususnya untuk komponen teknologi seperti chip komputer. Beijing telah berulang kali mengisyaratkan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor dan memperluas konsumsi domestik.

Beijing telah membuat terobosan dalam teknologi mutakhir seperti microchip dan komponen penting lainnya untuk mengurangi ketergantungan pada produk asing, terutama pada saat ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat (AS). 

Kebijakan itu akan menguntungkan saham perusahaan manufaktur berteknologi tinggi dan pembuat chip seperti Avary Holding Shenzhen, Maxscend Microelectronics, Will Semiconductor dan Shenzhen Goodix Technology.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement