Rabu 03 Mar 2021 13:40 WIB

8.000 Tenaga Pendidik Kota Bogor Divaksin Pekan Depan

Awalnya vaksinasi guru dan tenaga pengajar diagendakan Kamis ini, namun diundur.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah guru dan tenaga pengajar di Kota Bogor akan menerima vaksin Covid-19 dalam vaksinasi tahap 2 pada 9 Maret 2021 mendatang. Sebelumnya, vaksinasi untuk para guru direncanakan pada pekan ini, namun terjadi kendala teknis.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, oleh karena itu pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terkait vaksinasi guru dan tenaga pengajar.

“Vaksinasi guru rencana hari Kamis besok. Tapi karena ada kendala teknis, kita berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bogor. Jadi untuk guru dan tenaga pengajar nanti di tanggal 9,” ujar Hanafi ketika ditemui Republika.co.id di kawasan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (3/3).

Pemberian vaksin tersebut, dikatakan Hanafi, juga diberikan kepada tenaga honorer. Termasuk para tenaga pengajar yang sudah pensiun yang sudah didaftarkan terlebih dahulu oleh Disdik Kota Bogor.

“Termasuk honorer dan sebagainya kita daftarkan. Juga yang sudah pensiun, jadi misal sudah kita daftarkan kemarin, hari ini pensiun, bisa (divaksin),” kata Hanafi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, dari sasaran 34.785 orang yang akan menerima vaksin di tahap 2, sekitar 8.000 diantaranya merupakan guru dan tenaga pengajar.

“Dari data yang masih berjalan, jumlah tenaga pendidik dari Dinas Pendidikan, Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah Kota Bogor, dan Madrasah, sebanyak 8.594 orang,” ucapnya.

Retno menambahkan, kelompok yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua ini merupakan mereka yang merupakan pelayan publik, mulai dari aparatur sipil negara (ASN), pejabat publik, pedagang, hingga wartawan.

"Jadi, ada kategori profesi pelayan publik di Kota Bogor yang masuk daftar penerima vaksin, seperti ASN, pejabat publik, TNI-Polri, DPRD, BUMN dan BUMD, guru, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, pelaku pariwisata, ojek online, taksi online dan wartawan," ujarnya.

Sementara itu, jumlah dosis yang diterima Kota Bogor sendiri yakni sebanyak 7.730 vial yang berisi 69.570 dosis vaksin Covid-19 Bio Farma.

"Untuk satu vial itu berisi 5 ml yang bisa digunakan untuk 9 orang (1 orang 0,5 ml). Jadi, kalau kami hitung dari 7.730 vial jika dikali 9 menjadi 69.570 dosis atau untuk 34.785 orang (2 kali vaksin)," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement