Rabu 03 Mar 2021 14:00 WIB

Wakapolres Berdakwah ke Tahanan Sambil Memberikan Alquran

Wakapolres menyebut perbanyak membaca Alquran bisa membersihkan penyakit hati.

Alquran
Foto: Republika/Yasin Habibi
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM  -- Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Komisaris Polisi (Komlpol) Setia Wijatono memberikan Alquran kepada  21 tahanan dari berbagai kasus kriminal. Pemberian kitab suci umat Islam tersebut dilakukan saat memberikan nasihat dan bimbingan rohani kepada para tahanan di Markas Polres Lombok Utara, di Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Selasa.

"Saya minta agar para tahanan ini mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta' ala (SWT) dengan memperbanyak ibadah dan setiap hari membaca Alquran ," katanya.

Baca Juga

Ia berharap dengan memperbanyak membaca Alquran bisa membersihkan penyakit hati sehingga kembali menjadi manusia yang baik. Di hadapan para tahanan, Wijatono juga menyampaikan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW dengan harapan bisa membuka hati mereka dan mau bertaubat.

"Sesungguhnya hati ini bisa berkarat sebagai mana besi terkena air. Seorang sahabat bertanya, bagaimana cara menghilangkan karat tersebut, ya Rasulullah? Beliau menjawab perbanyak dzikir dan membaca Quran," kata Wijatono mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Abdullah Bin Umar.

Ia juga mengutip hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, yakni sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Alquran dan yang mengajarkanya.Oleh karena itu, kata dia, orang yang terbaik di dunia bukanlah orang-orang yang mempunyai derajat dan jabatan tinggi, bukan pula orang yang memiliki harta kekayaan yang berlebihan."Tetapi, orang terbaik di sisi Allah SWT adalah orang yang mau belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain," demikian Setia Wijatono .

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement