REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Berdasarkan data dari Nielsen, acara penghargaan Golden Globes tahunan ke-78 di 2021 ini, hanya memperoleh 6,9 juta penonton. Acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pers Asing Hollywood itu, mengalami penurunan sekitar 63 persen dari 18,4 juta penonton tahun lalu.
Jumlah tersebut, adalah yang terendah sejak 2008 silam. Acara penghargaan pada tahun itu, sempat diubah menjadi sekedar konferensi pers karena pemogokan dari penulis.
Lebih lanjut, siaran penghargaan Ahad (1/3) kemarin itu, rusak karena masalah teknis dan dibayangi oleh skandal. Khususnya, karena HFPA mendapat kecaman besar karena kurangnya pemilih Kulit Hitam dan laporan lanjutan tentang korupsi internal.
Dalam acara kemarin, Tina Fey dan Amy Poehler selaku host tidak bisa menyelamatkan acara itu. Terlebih, ketika mereka dan sejumlah pemenang penghargaan menggunakan waktu tayangnya untuk mengecam organisasi, dan menyebabkan malam perayaan yang canggung.
Mengutip CNBC Rabu (3/3) acara itu hanya menarik peringkat 1,5 di antara orang dewasa berusia 18-49 tahun, penurunan drastis sekitar 68 persen dari pertunjukan tahun sebelumnya.
Berdasarkan angka rating, diukur porsi usia kelompok tertentu yang menonton acara tersebut. Sebagian besar, peringkat didasarkan pada demografi orang dewasa yang berusia antara 18 dan 49 tahun. Pengelompokan ini digunakan untuk menetapkan tarif iklan untuk berbagai program hiburan.
Dengan sekitar 120 juta rumah dengan TV, peringkat 1,0 sama dengan 1 persen dari total rumah tangga, atau 1,2 juta. Jadi, dengan rating 1,5, Golden Globes ditonton oleh sekitar 1,8 juta orang dalam kelompok usia kunci tersebut.
Menanggapi acara Ahad kemarin, HFPA mengeluarkan pernyataan tentang rencananya untuk memasukkan lebih banyak jurnalis kulit hitam dan minoritas lainnya ke dalam organisasinya di masa depan. Kendati demikian, banyak orang merasa jika permintaan maaf tersebut gagal.
Namun, tetap saja, upacara penghargaan itu tetap didambakan oleh industri film dan televisi. Nominasi dan kemenangan, termasuk dari organisasi seperti HFPA, masih merupakan peluang pemasaran untuk studio dan selebriti.