REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Mimi Kartika, Arie Lukihardianti, Febrianto Adi Saputro
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengonfirmasi dua kasus positif Covid-19 dengan varian baru B117 asal Inggris merupakan warga Karawang. Masyarakat diminta tidak panik karena sudah dilakukan penanganan terhadap pasien kasus varian baru tersebut.
Kasus varian baru merupakan dua TKI asal Karawang. "Semuanya sudah tertangani, jadi masyarakat kami imbau tidak panik," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana, di Karawang, Rabu (3/3).
Ia mengatakan, dua pekerja migran asal Karawang tersebut pulang ke Indonesia menumpangi pesawat berbeda dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Nyonya M asal Kecamatan Lemah Abang mendarat pada 28 Januari 2021 dan Nyonya A asal Kecamatan Pedes mendarat pada 31 Januari 2021.
Keduanya mengikuti aturan Satgas Covid-19 bagi para pelaku perjalanan luar negeri. Nyonya M dan A telah diberikan tindakan tes swab PCR dengan hasil positif dan kemudian menjalani isolasi di Pademangan, Jakarta.
Saat ini, dua TKI itu kini telah dinyatakan negatif dan mendapatkan tindakan dari tim medis. Karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu panik. "Setelah kami menerima kabar temuan kasus Covid-19 B117 di wilayah Karawang, tim Dinkes Karawang, Dinkes Jabar, dan Kemenkes langsung meneliti dan mencari informasi terkait varian baru virus tersebut dengan melakukan tracking dan testing kepada keluarga yang bersangkutan," kata Fitra.
Menurut dia, Satgas Penanganan Covid-19 Karawang telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Sadikin dan pejabat Dinkes Jabar. Arahannya, harus secepatnya dilakukan tracking dan testing.
"Atas dasar itu, dua tim dari Dinkes Karawang, Dinkes Provinsi Jabar, dan Balitbang Kemenkes langsung bergerak untuk sampel langsung dilaksanakan wholegenom sequencing di Kemenkes," kata dia.
Fitra menyampaikan, dua TKI asal Karawang yang terpapar virus Covid-19 varian baru B117 sudah pulang ke rumahnya setelah dinyatakan negatif. Sebelumnya, keduanya telah diberikan tindakan tes swab PCR dengan hasil positif.
Kemudian, dilakukan isolasi di Jakarta. "Setelah menjalani isolasi, hasil tes swab mereka negatif dan sudah diizinkan pulang ke Karawang. Jadi, keduanya pulang ke Karawang dengan hasil negatif," katanya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengonfirmasi pula kasus varian bari Covid merupakan warga Karawang. "Varian baru virus corona diberitakan sudah ada di Indonesia, masuk di Karawang, kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad untuk meneliti UK B117 ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, seusai rapat komite penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (3/3)
Emil meminta jajaran pemerintah di Kabupaten Karawang beserta Kapolres dan Dandim bekerja lebih keras untuk mengantisipasi penyebaran virus. Deteksi cepat sangat penting agar pengendalian bisa dilakukan secara maksimal.
“Jangan sampai kecolongan kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segera dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal,” katanya.
Berdasarkan data yang diterima, kata Emil, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri. Emil meminta tim peneliti, termasuk dinas kesehatan, segera melakukan kajian untuk penanganan yang dilakukan.
Menurutnya, kajian yang masih dalam proses itu pun nantinya digunakan untuk melakukan pencegahan. Sejauh ini, mutasi virus yang ditemukan pada dua warga Karawang tersebut dan dipastikan bukan mutasi lokal.
“Karena, virus vairan ini pasti impor, bukan varian mutasi lokal. Makanya, dua orang ini tercaptat bepergian internasional. Kadisnkes dan peneliti melakukan kajian bagaimana merespons treatment-nya. Kami sedang menunggu kajian," ujarnya.
Koordinasi dengan Unpad, kata dia, dilakukan untuk mengetahui apakah perlakuan protokol kesehatan Covid-19 masih berlaku sama atau tidak. Karena, sejumlah pihak menilai bahwa mutasi virus ini lebih ganas.
"Apakah sama perlakuan 3M dan 3T ini? Kami mohon agar ada penelitian sehingga kami selaku pengambil keputusan secara tepat bisa merespons dengan cara terukur," katanya.