REPUBLIKA.CO.ID, ADIS ABABA -- Menurut laporan rahasia pemerintah Amerika Serikat (AS), pejabat Ethiopia dan kelompok milisi sedang melakukan operasi pembersihan etnis sistematis di negara bagian Tigray. Laporan tersebut diperoleh pertama kali oleh New York Times.
Laporan itu mencoba mendokumentasikan tanah dan rumah yang dijarah dan desa-desa terlantar dengan puluhan ribu orang hilang. Para pejabat dan milisi dari negara bagian tetangga Amhara memasuki Tigray untuk mendukung Perdana Menteri Abiy Ahmed.
"Mereka dengan sengaja dan efisien menjadikan Tigray Barat homogen secara etnis melalui penggunaan kekerasan dan intimidasi yang terorganisir. Seluruh desa rusak parah atau terhapus seluruhnya," kata laporan itu dikutip dari middleeastmonitor.
Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan 26 Februari, bahwa pasukan Eritrea yang bertempur di Tigray secara sistematis telah membunuh ratusan warga sipil tak bersenjata di kota utara Axum pada 28-29 November 2020. Pasukan melepaskan tembakan di jalan-jalan dan melakukan penggerebekan dari rumah ke rumah dalam pembantaian yang mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.