REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melalui Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP KUMKM) yakni Smesco Indonesia menggandeng PT Kimia Farma. Kerja sama itu bertujuan memperluas pasar produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, lewat kolaborasi tersebut, produk UMKM bisa dipasarkan di gerai apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia. "Kimia Farma punya 1.300 gerai di berbagai daerah. Selama ini sudah banyak produk UMKM yang bagus-bagus tapi terkendala market, maka ini akan sangat bantu, terutama di tengah penurunan daya beli masyarakat," ujarnya dalam penandatanganan kerja sama antara Smesco Indonesia dengan Kimia Farma yang disiarkan secara daring, Rabu (3/3).
Ia menjelaskan, Kemenkop telah memprioritaskan Smesco supaya membantu UMKM, khususnya dalam melakukan riset dan pengembangan (R&D). "UMKM tidak punya anggaran lakukan R&D. Jadi biasanya mereka membuat produk dengan meniru sehingga kena hak cipta, ini kita dorong agar ke depannya semakin baik," tuturnya.
Kementerian, lanjutnya, menjadikan Smesco sebagai agregator produk UMKM guna memastikan pasar mendapat suplai yang lebih terjamin. Ke depannya, kata dia, UMKM akan didorong memiliki merek atau brand bersama, sehingga lebih mudah dipromosikan.
"Kadang UMKM abaikan grand value-nya. Kalau produk UMKM yang kecil-kecil bersatu bisa jadi brand cukup kuat bagi penetrasi pasar," tutur Teten.
Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, produk UMKM yang nantinya dipasarkan lewat Kimia Farma harus dikurasi terlebih dahulu. "Kurasi ini penting supaya UMKM bisa naik kelas ke apotek Kimia Farma, hal yang dikurasi meliputi perizinan, kualitas, produk dan lainnya," jelas dia pada kesempatan serupa.
Pada tahap awal, lanjutnya, produk yang masuk ke Kimia Farma diambil dari UMKM yang sudah terdaftar di Smesco Indonesia. Meski begitu, Leonard juga mengajak UMKM lainnya bergabung dalam program ini.
"Kita ingin teman UMKM lain onboard dengan kita. Silahkan hubungi divisi perdagangan Smesco melalui Smesco.co.id setelah itu akan on board pada aplikasi kita, lalu akan dikurasi," tuturnya.
Ia menyebutkan, hingga kini sebanyak 259 UKM sudah mendaftar untuk dikurasi. Sebanyak 43 di antaranya telah dikurasi dengan jumlah produk mencapai 174.
"Tentu kurasi ini berkelanjutan terus-menerus. Bukan program yang berjalan sekali saja tapi sepanjang waktu," tegas Leonard.