REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, flyover (lintas atas) tapal kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan (Jaksel), akan dilengkapi dengan jalur sepeda. Setelah penambahan fasilitas dan evaluasi dilakukan, kedua lintas atas itu akan dibuka permanen untuk publik mulai April 2021.
Hari menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas di kedua lintas atas tersebut berdasarkan evaluasi uji coba tahap satu. Salah satu penambahan fasilitasnya adalah jalur sepeda.
"Jalur sepeda kita buat karena sekarang sudah banyak pengguna sepeda. Jadi kita buat juga jalur sepeda untuk memfasilitasi pengguna sepeda yang hendak berputar," kata Hari kepada Republika, Rabu (3/3).
Selain jalur sepeda, pihaknya juga sedang menambah marka jalan, menambah lampu flip flop, traffic light, dan memperbaiki atau melakukan pengerasan jalan. Termasuk pula menyelesaikan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Setelah semua perbaikan dan penambahan itu rampung, barulah uji coba tahap dua dilakukan. Hari memperkirakan uji coba tahap dua dilakukan dalam bulan ini. Setelah itu, dua lintas atas u turn itu akan kembali ditutup untuk dilakukan evaluasi terakhir.
Setelah semua itu, barulah dua jalan layang untuk memutar arah itu dibuka permanen bagi publik. "Mudah-mudahan April bisa digunakan untuk umum," kata Hari.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta melakukan uji coba tahap satu di kedua lintas atas tersebut. Uji coba berlangsung tiga hari sejak 31 Januari hingga 2 Februari 2021 lalu.
Lintas atas Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan lintas atas Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.
Pembangunan lintas atas Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, mengurangi kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api. Kedua jalan layang ini dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi dengan total investasi mencapai Rp 306,81 miliar.