Rabu 03 Mar 2021 16:46 WIB

UMKM Ingin Produknya Dipasarkan Kimia Farma? Lakukan Ini

Sebelum dipasarkan oleh Kimia Farma, pelaku usaha harus melewati proses kurasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Petugas saat akan memasukan masker yang dijual ke dalam plastik di salah satu gerai apotek Kimia Farma kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/3).  Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melalui Smesco Indonesia mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dipasarkan di berbagai gerai PT Kimia Farma.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat akan memasukan masker yang dijual ke dalam plastik di salah satu gerai apotek Kimia Farma kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/3). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melalui Smesco Indonesia mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dipasarkan di berbagai gerai PT Kimia Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melalui Smesco Indonesia mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dipasarkan di berbagai gerai PT Kimia Farma. Hanya saja, pelaku usaha harus melewati proses kurasi dahulu. 

"Kurasi ini penting supaya UMKM bisa naik kelas ke apotek Kimia Farma. Hal yang dikurasi meliputi perizinan, kualitas, produk dan lainnya," ujar Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/3).

Baca Juga

Pada tahap awal, lanjutnya, produk yang masuk ke Kimia Farma diambil dari UMKM yang sudah terdaftar di Smesco Indonesia. Meski begitu, Leonard juga mengajak UMKM lainnya bergabung dalam program ini. 

"Kita ingin teman UMKM lain on board dengan kita. Silahkan hubungi divisi perdagangan Smesco melalui Smesco.co.id setelah itu akan on board pada aplikasi kita, lalu akan dikurasi," tuturnya. 

Ia menyebutkan, hingga kini sebanyak 259 UKM sudah mendaftar untuk dikurasi. Sebanyak 43 di antaranya telah dikurasi dengan jumlah produk mencapai 174.

"Tentu kurasi ini berkelanjutan terus-menerus. Bukan program yang berjalan sekali saja tapi sepanjang waktu," tegas Leonard. 

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan, melalui kerja sama dengan Kemenkop, produk UMKM akan disediakan di berbagai gerai ritel Kimia Farma. Baik dari sisi penjualan offline maupun online. 

Perlu diketahui, Kimia Farma memiliki 1.300 gerai apotek yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kimia Farma juga punya aplikasi Kimia Farma mobile, sudah banyak masyarakat yang pakai," ujarnya pada kesempatan serupa. 

Ia melanjutkan, sistem pembayaran di Kimia Farma pun memudahkan proses pembayaran terhadap produk UMKM. "Salah satunya beli putus dengan retur 14 hari agar bisa tumbuh berkembang di Indonesia," tutur Verdi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement