Gunung Kidul Prioritaskan Guru Dapat Vaksinasi Tahap II
Red: Dwi Murdaningsih
Tenaga pendidikan menunggu giliran vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2).Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bersama Kementerian Kesehatan (Menkes) menggelar vaksinasi Covid-19 tahap dua untuk profesi guru, tenaga kependidikan, dan dosen dengan target penerima vaksin sebanyak 5.058.582 orang dari guru, tenaga pendidik, dan dosen di seluruh Indonesia. Vaksinasi tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juni 2021, sehingga proses pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022, atau pada Juli mendatang. Republika/Thoudy Badai | Foto: Republika/Thoudy Badai
REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprioritaskan guru atau tenaga pendidik mendapat vaksin COVID-19 tahap kedua. Hal ini dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka mulai pertengahan 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan pada vaksinasi tahap kedua ini, sasarannya Aparatur Sipil Negara, TNI-Polri, pedagang pasar dan lainnya. Khusus di Gunung Kidul diprioritaskan kepada guru atau tenaga pendidik.
"Per hari ini, masing-masing puskesmas sudah bergerak melakukan vaksinasi untuk guru. Meskipun jumlahnya dosis yang ada masih kurang. Kemudian di Kodim dan Polres Gunung Kidul juga sudah melakukan vaksinasi bagi anggota mereka," katanya.
Ia mengatakan alasan mendasar tenaga pendidik difokuskan untuk penerimaan vaksin ini karena adanya wacana pembelajaran secara tata muka akan segera dilakukan pada pertengahan tahun. Untuk itu, vaksin diberikan kepada pendidik dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA agar kekebalan tubuh mereka lebih terjaga.
Dewi mengatakan Kabupaten Gunung Kidul mendapat alokasi vaksin COVID-19 sebanyak 7.115 dosis yang didistribusikan Dinkes DIY. Saat ini, pihaknya mengupayakan penambahan alokasi vaksin untuk wilayah ini.
Selain itu, pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan jumlah penerima vaksin tahap kedua. Sampai sekarang sudah masuk 42 ribu data dari ASN, TNI Polri, pedagang, dan kalangan pelayan masyarakat.
"Data tersebut masih bisa berubah. Kami masih melakukan pendataan kepada masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua," katanya.
Terkait vaksinasi tahap pertama untuk SDM kesehatan, Dewi mengatakan pada dosis pertama sudah 97 persen petugas medis tervaksin. Sedangkan di dosis kedua baru 86 persen. Saat ini masih dalam proses penyelesaian.
"Ada tiga persen yang belum tervaksin itu karena kondisi tubuh tidak sehat maupun ada yang hamil," katanya.