Rabu 03 Mar 2021 18:08 WIB

Palestina Bagi Vaksin Covid-19 untuk Penerima Prioritas

Sebanyak 90 persen vaksin Covid-19 di Palestina untuk petugas kesehatan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petugas medis dan polisi memeriksa pengiriman vaksin Sputnik V Rusia di dalam truk di perlintasan perbatasan Kerem Shalom, di Rafah, Jalur Gaza, Rabu, 17 Februari 2021. Otoritas Palestina pada Rabu mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan pengiriman pertama virus corona. vaksin ke Jalur Gaza yang diperintah Hamas, dua hari setelah menuduh Israel mencegahnya mengirimkan dosis di tengah keberatan dari beberapa anggota parlemen Israel.
Foto: AP / Adel Hana
Petugas medis dan polisi memeriksa pengiriman vaksin Sputnik V Rusia di dalam truk di perlintasan perbatasan Kerem Shalom, di Rafah, Jalur Gaza, Rabu, 17 Februari 2021. Otoritas Palestina pada Rabu mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan pengiriman pertama virus corona. vaksin ke Jalur Gaza yang diperintah Hamas, dua hari setelah menuduh Israel mencegahnya mengirimkan dosis di tengah keberatan dari beberapa anggota parlemen Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Otoritas Palestina mengonfirmasi, 10 persen dari 12 ribu dosis vaksin Covid-19 akan didistribusikan untuk tim sepak bola nasional Palestina, menteri pemerintah, pengawal presiden, dan anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Sementara, 200 dosis lainnya dibagikan kepada kerajaan Yordania, setelah ada permintaan dari Amman. 

Kementerian Kesehatan Palestina menjamin, 90 persen vaksin Covid-19 dialokasikan untuk petugas kesehatan yang merawat pasien infeksi virus corona di unit perawatan intensif, departemen kedaruratan, dan petugas Kementerian Kesehatan. 

Baca Juga

Dilansir Aljazirah, Rabu (3/3), Kementerian Kesehatan mengatakan, para menteri dan pejabat keamanan yang menerima vaksin adalah mereka yang kerap melakukan kontak langsung dengan presiden dan perdana menteri. Vaksin juga diberikan kepada petugas komisi pemilihan umum. Sementara, tim sepak bola nasional membutuhkan vaksin agar dapat bertanding membawa nama Palestina. 

Pernyataan Kementerian Kesehatan muncul menyusul kritik dari beberapa kelompok hak asasi manusia dan masyarakat sipil Palestina. Mereka mendesak transparansi pemberian suntikan vaksin Covid-19. 

"Informasi dan kesaksian yang masuk menunjuk pada kasus yang sedang berlangsung di mana vaksin diperoleh oleh beberapa pihak, dengan mengabaikan prinsip prioritas dalam distribusi," kata kelompok itu dalam pernyataan bersama pada Senin (1/3) lalu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement