REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berhasil menurunkan deforestasi 75,03 persen di periode 2019-2020, hingga berada pada angka 115,46 ribu hektare (ha). Angka ini jauh menurun dari deforestasi 2018-2019 sebesar 462,46 ribu ha. Data ini dirilis Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PKTL KLHK).
"Jika dilihat tren deforestasi berdasarkan data sebelumnya, tahun ini pengurangan hutan Indonesia relatif rendah dan cenderung stabil," kata Plt Direktur Jenderal PKTL Ruandha Agung Sugardiman, saat media briefing di Jakarta, Rabu (3/3), seperti dalam siaran persnya.
Turunnya deforestasi nasional selama masa pandemi Covid-19 ini, sekaligus membantah klaim beberapa pihak tentang peningkatan deforestasi selama tahun 2020. Ini juga pembuktian konsistensi Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi deforestasi dari tahun ke tahun.
“Penurunan 75 persen laju deforestasi selama periode 2019/2020 ini merupakan bukti, bukan persepsi. Inilah hasil kerja keras kita bersama hingga laju deforestasi bisa diturunkan pada titik terendah sepanjang sejarah,” ungkap Ruandha.
Komitmen pemerintah juga tegas untuk terus berada di jalur pengurangan deforestasi sebagai salah satu sumber penurunan emisi. Upaya masih terus dilakukan, dan sumber daya terus dialokasikan, untuk mengendalikan tingkat deforestasi di Indonesia, di berbagai tingkatan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL, Belinda A Margono, menjelaskan penurunan deforestasi sebesar 75,03 persen merupakan angka deforestasi netto. Perhitungan deforestasi ini juga mencakup baik di dalam maupun di luar kawasan hutan Indonesia.