REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta segera memulai pembangunan masjid yang merupakan hadiah dari pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Nahyan untuk Presiden Joko Widodo. "Nanti tunggu Sabtu, kami groundbreaking (peletakan batu pertama) masjid," Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Rabu (3/3).
Salah satu persiapan yang dilakukannya adalah meninjau lahan seluas 2,9 hektare di tanah bekas depo Pertamina yang ada di kawasan Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Ia mengatakan nantinya masjid tersebut akan menyerupai desain Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA.
"Tadi sudah kelihatan gambarnya (desain)," katanya.
Selain memastikan lahan yang akan digunakan untuk membangun masjid, ia juga mempersiapkan lahan lain yang akan digunakan sebagai Islamic Center atau pusat kegiatan Islam. "Kalau tidak salah mereka menginginkan lahan lagi sekitar 2-3 hektare untuk Islamic Center. Kami arahkan ke dekat kampus UNS (Universitas Sebelas Maret). Saya sudah survei," katanya.
Meski demikian, sejauh ini ia belum mengetahui apakah pembangunan masjid dan pusat kegiatan Islam akan dilakukan secara bersamaan atau di waktu yang berbeda. "Ini masjid dulu, kalau bisa paralel ya lebih baik," katanya.
Sebelumnya, utusan Dubes RI untuk UEA Setyo Wisnu Broto mengatakan masjid tersebut merupakan pemberian Pangeran Abu Dhabi kepada Presiden Joko Widodo atas rasa hormatnya terhadap karakter Presiden RI tersebut. "Biaya pembangunan sepenuhnya ditanggung oleh Pangeran Abu Dhabi," katanya.