Rabu 03 Mar 2021 22:26 WIB

Hujan Lima Jam, Sejumlah Wilayah Bandar Lampung Banjir

Arus kendaraan terhambat dan terjadi kemacetan panjang karena genangan belum surut.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Mas Alamil Huda
Warga melintasi banjir di Kelurahan Kalibalau Kencana, Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (5/8/2020). Banjir yang diakibatkan hujan deras di Kota Bandar Lampung merendam sejumah wilayah akibat buruknya sistem drainase di wilayah tersebut.
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga melintasi banjir di Kelurahan Kalibalau Kencana, Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (5/8/2020). Banjir yang diakibatkan hujan deras di Kota Bandar Lampung merendam sejumah wilayah akibat buruknya sistem drainase di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --  Sejumlah wilayah Kota Bandar Lampung mengalami banjir setinggi paha orang dewasa pada Rabu (3/3) malam. Hujan deras selama lima jam sejak pukul 16.00, menyebabkan arus kendaraan terhambat dan terjadi kemacetan panjang, lantaran genangan air belum surut.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Rabu (3/3) malam, wilayah banjir terjadi di kawasan Waylunik, Sukabumi, Campang Raya, dan Kedamaian. Air hujan memenuhi sungai-sungai dalam kota dan meluap ke jalan raya dan permukiman penduduk.  Saluran air yang mampet memperparah genangan air menjadi tinggi.

Warga sempat turun ke jalan membantu arus kendaraan terutama motor untuk melintas, karena khawatir terjebak lubang di badan jalan, lantaran tertutup genangan air. Kemacetan terparah terutama arus kendaraan mobil di kawasan Jalan Yos Sudarso, Jalan Tirtayasa, dan Jalan Kedamaian. Hujan belum juga mereda hingga pukul 21.15.

"Hujan biasa saja jalan-jalan langganan banjir, apalagi deras seperti hari ini dan lama sampai lima jam," kata Juanda, warga Waylunik, Telukbetung, Bandar Lampung, Rabu (3/3).

Menurut dia, kawasan Waylunik selalu menjadi langganan banjir lantaran kondisinya rendah. Sedangkan air dari perbukitan mengalir melalui saluran air meluap ke permukaan badan jalan. Kawasan tersebut ramai arus kendaraan besar angkutan barang, termasuk juga lalu lintas kendaraan warga.

Sedangkan di kawasan Campang Raya, kondisi air sungai juga meluap ke jalan dan pemukiman penduduk. Keterangan warga, air belum masuk rumah warga, sedangkan halaman rumah dan jalan sudah tergenang setinggi betis orang dewasa.

"Kalau di Campang Raya ini juga daerah rendah. Hujan deras dapat dipastikan saluran air atau kali penuh dan meluap. Lagi pula siringnya kecil-kecil," ujar Rizki, warga Perumahan Campang Raya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement