Rabu 03 Mar 2021 23:02 WIB

Pengamat: Beri Kesempatan Piala Menpora 2021 Digelar

Piala Menpora 2021 akan dimulai 25 Maret mendatang.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Persik Kediri Muhammad Akmal (kiri) melakukan latihan fisik di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (3/3/2021). Latihan fisik dan koordinasi antar pemain tersebut sebagai persiapan menghadapi Turnamen Piala Menpora.
Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA
Pesepak bola Persik Kediri Muhammad Akmal (kiri) melakukan latihan fisik di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (3/3/2021). Latihan fisik dan koordinasi antar pemain tersebut sebagai persiapan menghadapi Turnamen Piala Menpora.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat olahraga, Djoko Pekik Irianto mengatakan agar  turnamen sepak bola Piala Menpora 2021 diberi kesempatan untuk digelar. Hal ini menyusul adanya penolakan ajang pemanasan tim Liga 1 pada 25 Maret itu dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kepada republika.co.id, Rabu (3/3), Djoko Pekik yang juga ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI) mengatakan, Piala Menpora 2021 sebaiknya diberikan kesempatan dulu untuk digelar agar nantinya bisa dievaluasi.

"Sebaiknya diberi kesempatan dahulu untuk digelar. Agar nantinya bisa dievaluasi. Kalau belum digelar tidak bisa diketahui apa kekurangannya," kata Djoko yang juga ketua KONI Yogyakarta ini.

Namun, sebelum digelar menurut Djoko sebaiknya penyelenggara Piala kemenpora menyampaikan secara detail penerapan protokol kesehatan, termasuk pertandingan tanpa penonton. "Selama turnamen sebaiknya atlet dikarantina dan selalu tes antigen," ujar Djoko.

Djoko yang juga mantan Deputi IV Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Kemenpora ini mengkhawatirkan, jika terlalu tidak ada kompetisi pembinaan olahraga Indonesia akan terganggu.

"Kompetisi sudah vakum terlalu lama, sudah sekitar satu tahun, dikawatirkan kita akan kehilangan satu lapis pembinaan," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement