REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band Armada mencoba hal baru dengan merilis lagu tunggal "Aku Di Matamu" dalam dua versi yakni bahasa Indonesia dan Korea. Band yang terdiri dari Rizal (vokal), Mai (gitar) dan Andit (drum) ini mengatakan awalnya hanya mencoba-coba pakai bahasa asing. Tanpa diduga, hasilnya justru memuaskan.
"Awalnya iseng aja, si Rizal main-main aja isi vokal untuk take demo, liriknya belum jadi semua, hanya beberapa bait," kata Andit saat berbincang secara virtual pada Rabu (3/3).
"Terus dia (Rizal) isi pakai bahasa Mandarin dan Korea, dia baca di google lirik lagu siapa lah enggak tahu, sambil dinyanyiin. Bercanda sambil dinyanyiin tapi hasilnya kok lucu juga," imbuh Andit.
Andit mengatakan "Aku Di Matamu" awalnya dinyanyikan dalam tiga versi Indonesia, Korea dan Mandarin. Namun saat rekaman, ahli bahasa Mandarin yang menemani proses pembuatan lagu tersebut mengatakan terdapat pelafalan yang tidak tepat sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman.
"Bahasa Mandarinnya enggak lulus, pas udah di-take terus didengarkan ke ahli bahasa Mandarin, katanya belum jelas," ujar Andit.
"Waktu kita recording, yang ngawasin juga bilang bahasa Mandarin itu susah, orang asli Mandarin aja belum tentu bisa, kalau nada dan tarikan napas beda artinya juga beda. Akhirnya kita take out," tambahnya.
Untuk penggunaan bahasa Korea, Armada juga meminta bantuan ahli bahasa. Hal ini dianggap sudah cukup tepat.
"Ini sesuatu yang baru kita coba, kita suka nyoba yang spontan aja dan kita biasanya enggak ngulang dua kali sih mau berhasil atau sukses enggak akan kita ulang," kata Andit.
Menyanyikan lagu dengan bahasa asing tentu bukan hal yang mudah. Menurut Andit, Rizal perlu mengulang berkali-kali sampai dapat menyanyikan dengan tepat.
"Sulit, enggak segampang itu. Itu proses rekamannya dari pagi sampai malam karena banyak yang diulang," ujar Andit.