REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Angka positivity rate Kota Bekasi turun per 25 Februari 2021. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, saat ini angka positivity rate di Kota Bekasi saat ini 21,02 persen dari yang tadinya 25,81 persen.
"Positivity rate kita turun dari 25,81 menjadi 21,02. Untuk Maret-25 Februari 2021," kata Dezy saat ditemui di kantornya, Rabu (3/3).
Dezy mengatakan, tren kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi cenderung turun. Untuk kasus aktif di tiap kecamatan jumlahnya bervariasi mulai dari 0,56 persen sampai dengan 5,6 persen.
Kecamatan yang paling tinggi jumlah kasus aktifnya adalah Bantargebang, sedangkan yang paling tinggi Rawalumbu. Kendati begitu, Dezy menyebut angka kasus di tiap kecamatan cenderung turun.
"Hampir seluruh kecamatan kasus aktifnya turun per 26 Februari 2021," jelasnya.
Dari hasil analisis PCR, dan pelacakan yang dilakukan Dinkes, Dezy menyebut peningkatan kasus konfirmasi seiring dengan peningkatan jumlah sampel yang diperiksa.
Dezy menuturkan, saat ini jumlah pemeriksaan laboratorium PCR juga sudah tidak sebanyak tahun lalu sampelnya.
"Sekarang di bawah 7.000 tes per pekan. Karena ada penurunan kasus sehingga trackingan turun. Target WHO 1 persen dari jumlah penduduk," jelas dia.
Secara total, Dinkes Kota Bekasi telah menggunakan 194.387 alat Polymerase Chain Reaction (PCR) kit sejak Maret 2020 hingga 25 Februari 2021. Dari jumlah tersebut, ada 40.866 kasus yang positif.