REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyiapkan anggaran Rp400 juta untuk penanganan dampak kebakaran di manakorban kehilangan tempat tinggal.
"Ini anggaran setiap tahun yang disiapkan pemerintah kota, sebab musibah kebakaran cukup tinggi di daerah kita," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Iwan Ristianto di Banjarmasin, Rabu (4/3).
Dia mengatakan anggaran tahun ini memang kurang 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu karena pengaruh kondisi keuangan pemerintah kota yang terdampakpandemi COVID-19 ditambah banjir yang penanganannya banyak menyedot keuangan daerah."Jika memang kurang, di APBD perubahan bisa ditambah lagi," katanya.
Pemakaian anggaran ini sudah dimulai dengan sejak Januari lalu hingga saat ini sudah sekitar Rp70 juta. Beberapa kali terjadi kebakaran di kota ini, dengan terbesar di Jalan Ir P.M. Noor, Gang Turis dan Gang 4 RT30/RW02, Kelurahan Pelambuan, Banjarmasin Barat, Minggu (28/2), dini hari."Sebanyak 22 rumah atau 71 jiwa kehilangan tempat tinggal," ujar Iwan.
Pihaknya tidak lama usai kejadian itu menyalurkan bantuan bagi para korban musibah tersebut. Dia menjelaskan penyaluran bantuan tidak dalam bentuk uang tunai melainkan barang yang diperlukan korban kebakaran untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian, kasur, hingga barang pecah belah, seperti piring dan lainnya.
"Nilai bantuannya antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per kepala keluarga," tuturnya.
Saat kebakaran, pihaknya juga dengan cepat membuat dapur umum untuk membantu korban. Dia menjelaskan bantuan yang mengalir ke korban kebakaran tidak hanya dari Dinas Sosial, tetapi pemerintah kota mengalokasikan di Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) berupa uang tunai Rp2 juta per kepala keluarga.
"Nah, dana ini bisa dimanfaatkan korban untuk membeli bahan bangunan, setidaknya meringankan mereka untuk membangun kembali tempat tinggal," katanya.
Pemerintah Kota Banjarmasin berterima kasih kepada semua pihaknya yang juga tanggap membantu korban kebakaran, termasuk di Kelurahan Pelambuan yang banyak korbannya itui. Lurah Pelambuan Soltoni mengatakan korban kebakaran di daerah itu 22 KK atau 71 jiwa. Mereka kehilangan tempat tinggal akibat musibah tersebut.
"Sejauh ini bantuan terus mengalir kepada korban, banyak korban yang memilih membangun tenda tempat tinggal sementara di sana," tuturnya.
Untungnya, kata dia, dalam kebakaran besar ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun berupa kerugian material yang besar. "Moga-moga semuanya terus waspada terhadap kejadian ini," kata dia.