Kamis 04 Mar 2021 01:43 WIB

Kemampuan Sinovac Lawan Corona B117 Masih Butuh Penelitian

Satgas IDI mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan virus corona varian B117.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan sejumlah vaksin seperti Pfizer sudah terbukti bisa menangkal virus corona mutasi baru B117. Namun, untuk vaksin Sinovac masih butuh penelitian lebih jauh.

"Bukti Sinovac bisa menangkal virus Inggris belum ada. Nanti kita akan mencari dari berbagai negara, mungkin Turki atau Brasil, kita harapkan bisa mendapatkan data apakah nanti Sinovac bisa menangkal virus B117 itu. Masih kita tunggu bukti ilmiahnya. Kita harapkan sinovac juga sama seperti Pfizer untuk menangkal B117," kata Zubairi, dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/3).

Zubairi menjelaskan, penyebaran virus mutasi baru di Inggris begitu cepat sebelum dilakukan vaksinasi. "Begitu vaksinasi dimulai, kemudian yang dipakai di Inggris pakainya Pfizer, ternyata bisa melindungi," kata dia lagi.

Bahkan, lanjut Zubairi, vaksin Pfizer bisa di Inggris terbukti bisa melindungi tubuh manusia selama tiga bulan. Sehingga, vaksinasi kedua yang di Indonesia dilakukan dua pekan sampai satu bulan, di Inggris bisa dilakukan hingga tiga bulan.

Artinya, Pfizer yang digunakan di Inggris terbukti berhasil memproteksi penularan Covid-19 dengan baik. Termasuk yang sudah bermutasi menjadi B117.

Sementara itu, untuk vaksin Sinovac, hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan efikasi vaksin terhadap virus corona mutasi baru. Tentunya, terkait hal ini perlu ada penelitian lebih lanjut.

Walaupun demikian, ia menegaskan, masyarakat tidak perlu panik dengan adanya virus corona mutasi baru B117. Meskipun lebih cepat menyebar, cara pencegahan virus ini masih sama seperti Covid-19 yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan tidak berlama-lama di tempat tertutup.

"Artinya bisa ditangkal dengan cara yang sama untuk mencegah penularan," kata Zubairi.

Terkait dengan pengaruhnya terhadap vaksin, B117 sejauh ini terbukti bisa ditangkal dengan vaksin Pfizer. Hal ini dilihat dari data kasus yang ada di Inggris. Penularan virus corona sempat tidak terkendali. Namun, setelah vaksinasi dijalankan penyebaran virusnya lebih bisa dikontrol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement