REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Udinese Luca Gotti sangat marah dengan hadiah penalti yang didapat AC Milan pada menit akhir pertandingan kedua tim. Ia mengeklaim, timnya telah menyia-nyiakan peluang untuk membawa pulang tiga angka.
"Kami memiliki kemenangan di tangan kami. Epilog dari game ini adalah hal yang membuat Anda tidak bisa tidur di malam hari," kata Gotti kepada DAZN dan Sky Sport Italia, Kamis (4/3).
Berlangsung di Stadion San Siro, Kamis (4/3) dini hari WIB, the Friulani, julukan Udinese, memimpin melalui sundulan Rodrigo Becao dan mengira pertandingan telah usai ketika bola menyentuh tangan Jens Stryger Larsen. Franck Kessie yang menjadi algojo sukses menyarangkan gol ke gawang lawan.
Gotti dengan sadar menilai Udinese telah mengantongi hasil apik. Namun, hadiah penalti pada menit-menit akhir mengubah semuanya.
"Kebobolan penalti seperti itu setelah masa injury time habis, jika ini terjadi pada klub lain, akan terjadi kekacauan, tapi dengan Udinese tidak ada yang peduli. Ini akan menjadi tiga poin yang sangat penting bagi kami," sambung Gotti.
Tiga poin memang sangat penting untuk Udinese. Pasalnya, le Zebrette masih tercecer di papan tengah klasemen Serie A Liga Italia. Praktis, hal itu yang membuat Gotti menerapkan pola permainan bertahan.
Udinese tampil lebih dalam di sepanjang pertandingan, pun mencetak gol melalui skema bola mati, tandukan dari sepak pojok. Tetapi Gotti menegaskan bahwa itulah satu-satunya pendekatan yang bisa diambil timnya.
"Jelas datang ke San Siro melawan Milan, Anda perlu melakukan banyak pertahanan. Kami telah mempersiapkan itu, tetapi tidak hanya bertahan, dan pada kenyataannya kami telah memenangkan pertandingan sampai itu terjadi di akhir," jelas Gotti.