REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Vaksinasi Covid-19 tahap dua untuk pelayan publik di wilayah Kabupaten Garut sudah mulai berjalan. Salah satu yang menjadi sasaran vaksinasi ini adalah guru.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Totong, vaksinasi untuk guru rencananya dimulai bagi yang berada di daerah zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. “Kalau guru-guru nanti yang didahulukan yang di zona merah, kecamatan-kecamatan zona merah,” kata dia, lewat keterangan resminya.
Totong mengatakan, puskesmas bisa mengatur soal tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk para guru ini. “Bagaimana puskesmas bisa melakukan di mana. Apakah di sekolah guru-gurunya diundang atau di tempat lain,” ujar dia.
Totong berharap vaksinasi untuk para guru ini sudah bisa mulai terlaksana Maret ini. Menurut dia, dengan vaksinasi ini, diharapkan juga nantinya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat segera berjalan kembali. “Insyaallah, kami berharap secepatnya bapak-ibu guru dapat segera divaksinasi supaya pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan,” kata dia.
Sementara pada Rabu (3/3), vaksinasi Covid-19 dilaksanakan untuk pegawai di Kantor Disdik Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kidul. Penyuntikan vaksin dilakukan petugas kesehatan dari Puskesmas Cimaragas. “Alhamdulillah, kami di kantor 163 orang telah divaksin. Mudah-mudahan meningkatkan kekebalan tubuh,” ujar Totong.
Untuk vaksinasi tahap kedua ini, Kabupaten Garut sudah menerima kiriman 3.000 vial vaksin Covid-19. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani sebelumnya menjelaskan, satu vial ini bisa ditujukan untuk sekitar sepuluh orang. Namun, dalam realisasinya disebut kemungkinan hanya untuk delapan-sembilan orang. Masing-masing penerima mendapat dua dosis vaksin.
Dengan jumlah vaksin tersebut, diperkirakan yang menjadi sasaran vaksinasi ada sekitar 15 ribu orang. “Itu belum memenuhi kebutuhan karena target kita untuk pelayan publik itu 172 ribu," kata Leli.