Kamis 04 Mar 2021 10:46 WIB

Jokowi Minta Gaungkan Benci Produk-Produk Luar Negeri

Presiden meminta Kemendag menyiapkan strategi mengembangkan produk nasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan kebijakan dan strategi untuk mengembangkan pasar produk nasional, khususnya UMKM. Ia pun meminta agar jajarannya mendorong masyarakat untuk mencintai dan mendukung produk-produk dalam negeri serta menggaungkan untuk membenci produk-produk luar negeri.

“Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3).

Baca Juga

Selain itu, ia juga meminta agar pusat perbelanjaan seperti mal di berbagai daerah memberikan ruang bagi produk-produk buatan Indonesia, khususnya produk UMKM. Lokasi-lokasi strategis di pusat perbelanjaan pun harus diisi oleh merek produk-produk lokal.

“Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis, justru diisi dari brand-brand dari luar negeri, ini harus mulai digeser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, lokasi yang baik berikan ruang untuk brand-brand lokal,” ujar dia.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa dan sebagai pasar yang sangat besar, seharusnya masyarakat lebih loyal dan mencintai produk-produk buatan bangsa. Karena itu, ia meminta agar branding untuk mencintai produk lokal harus lebih ditingkatkan.

Baca juga : Ole Keberatan Karantina Pemain 10 Hari Usai Bela Timnas

“Sehingga, betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal, sekali lagi untuk produk-produk Indonesia,” katanya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement