REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengakui Cina merupakan tantangan geopolitik paling berat yang dihadapi oleh AS. Blinken menyebut hubungan AS-China merupakan ujian geopolitik terbesar abad ke-21.
“China adalah satu-satunya negara dengan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi yang secara serius menantang sistem internasional yang stabil dan terbuka, semua aturan, nilai, dan hubungan yang membuat dunia bekerja seperti yang kita inginkan,” kata Blinken, dilansir Aljazirah, Kamis (4/3).
Blinken mengatakan, AS akan bekerja sama dengan China secara terbatas dalam berbagai masalah seperti perubahan iklim dan perdagangan. Namun di sisi lain, AS dan Cina juga dapat bersaing. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak mau terburu-buru untuk kembali menjalin hubungan dengan China. AS lebih memprioritaskan pembicaraan dengan negara sekutu dan mitra. “Ini membutuhkan keterlibatan dalam diplomasi dan dalam organisasi internasional karena di mana kita mundur, China telah mengisi,” kata Blinken.
AS menentang pelanggaran China atas hak asasi Uighur di Xianjing. Selain itu, AS juga menentang China yang merampas demokrasi di Hong Kong. Sebelumnya Presiden Biden telah melakukan panggilan telepon untuk pertama kalinya dengan Presiden China Xi Jinping.
Biden mengatakan kepada Xi bahwa AS memiliki prioritas untuk memelihara kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.